Pulaupunjung (ANTARA) - DPRD Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) meminta pihak RSUD Sungai Dareh segera menjelaskan terjadinya dugaan kelalaian pada pelayanan persalinan yang menyebabkan seorang bayi mendapat jahitan di bagian kepala. 

 

"Pihak rumah sakit harus klarifikasi ini, agar informasi ini tidak menjadi liar di tengah masyarakat," kata Ketua Komis III DPRD Dharmasraya, Rosandi Sanjaya Putra di Pulau Punjung, Sabtu.

 

Menurut dia pada setiap Rumah Sakit tentu memiliki standar operasional prosedur (SOP) pelayan, sehingga dalam peristiwa yang menimpa bayi tersebut apakah petugas telah bekerja sesuai SOP atau belum.

 

"Jika memang ada unsur kelalaian harus diproses sesuai ketentuan yang berlaku, kalau memang tidak RSUD juga harus menyampaikan kepada masyarakat," ungkap dia. 

 

Menurut dia Komisi III akan menanyakan hal tersebut ke pihak Rumah Sakit seperti apa kejadian yang sebenarnya. 

 

Anggota Komisi III Ferryko Effendi menyayangkan adanya dugaan kelalaian yang dilakukan petugas Rumah Sakit sehingga merugikan pasien. 

 

Ia berharap ada baiknya pihak rumah sakit menelusuri kenapa kejadian tersebut dapat terjadi.

 

"Kami dari komisi III tentu prihatin dan sedih kenapa hal ini seperti ini bisa terjadi, jika itu benar-benar ada kelalaian dalam pelayanan," ujarnya. 

 

Sebelumnya, Seorang bayi di Kabupaten Dharmasraya mendapatkan tujuh jahitan di bagian kepala karena diduga tersayat alat medis saat menjalani persalinan normal di RSUD Sungai Dareh.

 

"Meskipun akhirnya bayi saya selamat, namun tindakan petugas sangat disayangkan karena dinilai kurang profesional," kata keluarga pasien Dodi Apriadi (23) di Pulau Punjung, Jumat (24/1).(*)

 


Pewarta : Ilka Jansen
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024