Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan satu orang meninggal dunia akibat angin kencang yang menerjang Desa Sumberbrantas, Kota Batu, Jawa Timur pada Sabtu (19/10) pukul 23.30 WIB hingga Minggu (20/10).
"Selain satu orang meninggal, angin kencang juga menyebabkan sejumlah orang luka-luka dan mengalami gangguan saluran pernafasan," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Agus mengatakan angin kencang juga telah melumpuhkan hampir seluruh wilayah Desa Sumberbrantas di Kecamatan Bumiaji dan merusak paling sedikit 20 rumah, fasilitas umum, jaringan komunikasi, dan jaringan listrik di Desa Sumbergondo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu melaporkan banyak pohon yang tumbang sehingga mengganggu kelancaran akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun fasilitas umum lainnya.
"Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Batu telah melakukan kajian cepat dan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI/Polri, dan para relawan untuk mengungsikan warga terdampak ke pos pengungsian yang telah didirikan. Dapur umum juga telah dibentuk," tuturnya.
Sejumlah tempat yang digunakan untuk pengungsian antara lain Posko Penanggulangan Bencana BPBD Kota Batu (379 jiwa), Rumah Dinas Wali Kota Batu (122 jiwa), Balai Desa Punten (530 jiwa), Balai Desa Tulungrejo (40 jiwa), SDN 1 Punten (173 jiwa), Balai Desa Sidomulyo (tujuh jiwa), dan Kantor Kelurahan Songgokerto (19 jiwa).
Posko lain yang sedang dipersiapkan adalah Posko Kelurahan Sisir, Posko Gelanggang Olahraga Ganesa, Posko Balai Desa Sumbergondo, dan Sekretariat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu.
BPBD Provinsi Jawa Timur telah mengirimkan personel dan bantuan berupa 1.300 paket sandang, 250 matras, 250 tikar, 2.000 masker, 250 selimut, 250 peralatan dan keperluan balita, obat-obatan, popok bayi, dan pembalut wanita.
"Beberapa rekomendasi sebagai rencana tindak lanjut yang telah disepakati adalah dengan mengungsikan seluruh warga yang berada di Desa Sumberbrantas, menutup jalur lalu lintas Kota Batu-Kabupaten Mojokerto via Cangar, pengamanan lokasi terdampak yang ditinggalkan, dan penyaluran bantuan," katanya. (*)
"Selain satu orang meninggal, angin kencang juga menyebabkan sejumlah orang luka-luka dan mengalami gangguan saluran pernafasan," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Agus mengatakan angin kencang juga telah melumpuhkan hampir seluruh wilayah Desa Sumberbrantas di Kecamatan Bumiaji dan merusak paling sedikit 20 rumah, fasilitas umum, jaringan komunikasi, dan jaringan listrik di Desa Sumbergondo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu melaporkan banyak pohon yang tumbang sehingga mengganggu kelancaran akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun fasilitas umum lainnya.
"Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Batu telah melakukan kajian cepat dan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI/Polri, dan para relawan untuk mengungsikan warga terdampak ke pos pengungsian yang telah didirikan. Dapur umum juga telah dibentuk," tuturnya.
Sejumlah tempat yang digunakan untuk pengungsian antara lain Posko Penanggulangan Bencana BPBD Kota Batu (379 jiwa), Rumah Dinas Wali Kota Batu (122 jiwa), Balai Desa Punten (530 jiwa), Balai Desa Tulungrejo (40 jiwa), SDN 1 Punten (173 jiwa), Balai Desa Sidomulyo (tujuh jiwa), dan Kantor Kelurahan Songgokerto (19 jiwa).
Posko lain yang sedang dipersiapkan adalah Posko Kelurahan Sisir, Posko Gelanggang Olahraga Ganesa, Posko Balai Desa Sumbergondo, dan Sekretariat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu.
BPBD Provinsi Jawa Timur telah mengirimkan personel dan bantuan berupa 1.300 paket sandang, 250 matras, 250 tikar, 2.000 masker, 250 selimut, 250 peralatan dan keperluan balita, obat-obatan, popok bayi, dan pembalut wanita.
"Beberapa rekomendasi sebagai rencana tindak lanjut yang telah disepakati adalah dengan mengungsikan seluruh warga yang berada di Desa Sumberbrantas, menutup jalur lalu lintas Kota Batu-Kabupaten Mojokerto via Cangar, pengamanan lokasi terdampak yang ditinggalkan, dan penyaluran bantuan," katanya. (*)