Wamena, (ANTARA) - Massa berseragam pelajar SMA di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, yang melakukan tindakan anarkis pada Senin (23/9) melumpuhkan aktivitas di lebih dari 15 kantor pemerintahan setempat.

Baca juga: Sudah 22 orang meninggal akibat kericuhan di Wamena

Aksi anarkis seperti membakar dan merusak kantor-kantor pemerintah itu menyebabkan sejumlah pegawai tidak masuk kantor atau diliburkan.

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan kantor pemerintah yang dibakar habis misalnya Kantor Bupati Jayawijaya, Kantor BPKAD, Kantor Bappeda, Kantor Inspektorat dan Kantor Diskominfo.

Baca juga: Warga Sumbar jadi korban di Wamena, Wagub sampaikan belasungkawa

Selain enam kantor yang berada di satu lokasi itu, massa juga membakar habis gedung PLN serta Kantor Urusan Agama (KUA), Badan Pusat Statistik.

"Gedung yang dirusak antara lain Kejaksaan, RRI, Kampus Yapis, Bank BRI Wouma, Gedung Otonom yang terdiri dari sejumlah dinas serta rumah, bengkel, toko dan kios," katanya.

Massa yang melakukan tindak anarkis secara membabi buta itu juga membakar sejumlah kendaraan roda empat maupun roda dua, termasuk membakar beberapa rumah warga.

Baca juga: Kericuhan yang berujung anarkis, 17 orang meninggal dunia di Wamena Jayawijaya

"Banyak pengrusakan di daerah home-home, kemudian di phike dan belakang Bandara Wesaput di sana juga terjadi banyak pembakaran dan di lokasi tiga itu banyak sekali yang terbakar," kata Dandim.

Berdasarkan pantauan, aktivitas pelayanan di kantor-kantor yang disebutkan tidak berjalan.

Tak hanya itu, pelajar di Jayawijaya juga diliburkan karena ada beberapa sekolah SD, SMP dan SMA yang dirusak massa.

Walau demikian, situasi di Kabupaten Jayawijaya mulai kondusif setelah personel keamanan TNI dan Polri terus melakukan patroli. (*)
 

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024