Padang Panjang, (ANTARA) - Atraksi budaya pada pembukaan kegiatan Kemah Budaya Nasional (KBN) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Senin, memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) dalam penari terbanyak.
Atraksi budaya tersebut dibawakan oleh para siswa dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 2.200 orang.
Manajer MURI Triyono di Padang Panjang, Senin, mengatakan rekor sebelumnya dipegang oleh Kabupaten Sijunjung dalam kategori yang sama dengan jumlah penari sebanyak 1.900 orang.
Menurutnya bagian penting dari rekor tersebut yaitu upaya dalam mengenalkan dan menjaga kelestarian budaya daerah.
Ia menilai atraksi budaya dengan melibatkan ribuan siswa sebagai langkah pemerintah daerah mengenalkan seni dan budaya daerah pada anak.
"Kami di MURI punya perhatian khusus pada pengajuan rekor yang berhubungan dengan budaya karena itu salah satu cara menumbuhkan kebanggaan pada budaya daerah," katanya.
Para siswa ketika membawakan tari piring dalam atraksi budaya pembuka KBN. (Antara Sumbar/ Ira Febrianti)
Atraksi budaya yang dibawakan dalam berbagai bentuk formasi tari menggunakan properti berupa payung, nyiru dan piring menggambarkan suka cita dan kebersamaan sesuai dengan tujuan kegiatan KBN yang diikuti peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.
Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan atraksi yang ditampilkan serta rangkaian kegiatan yang akan diikuti para siswa di KBN mulai 26 sampai 31 Agustus 2019 diharapkan menumbuhkan rasa cinta terhadap keragaman budaya bangsa.
Baca juga: Mifan ditutup selama enam hari, Padang Panjang tuan rumah KBN
Baca juga: Pembukaan KBN tetap dilaksanakan dengan tari massal
"Kami harap anak-anak yang terlibat di kegiatan ini, selanjutnya dapat berperan sebagai seorang agen yang membantu menumbuhkan kecintaan budaya bangsa pada orang-orang sekelilingnya," katanya.
Rekor MURI yang dipecahkan juga dipersembahkan untuk seorang siswa yang meninggal akibat kecelakaan kerja robohnya menara sistem suara saat persiapan latihan untuk atraksi budaya tersebut, Minggu (25/8). (*)
Baca juga: Festival Budaya Daerah, suguhan Padang Panjang dalam KBN X
Atraksi budaya tersebut dibawakan oleh para siswa dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 2.200 orang.
Manajer MURI Triyono di Padang Panjang, Senin, mengatakan rekor sebelumnya dipegang oleh Kabupaten Sijunjung dalam kategori yang sama dengan jumlah penari sebanyak 1.900 orang.
Menurutnya bagian penting dari rekor tersebut yaitu upaya dalam mengenalkan dan menjaga kelestarian budaya daerah.
Ia menilai atraksi budaya dengan melibatkan ribuan siswa sebagai langkah pemerintah daerah mengenalkan seni dan budaya daerah pada anak.
"Kami di MURI punya perhatian khusus pada pengajuan rekor yang berhubungan dengan budaya karena itu salah satu cara menumbuhkan kebanggaan pada budaya daerah," katanya.
Atraksi budaya yang dibawakan dalam berbagai bentuk formasi tari menggunakan properti berupa payung, nyiru dan piring menggambarkan suka cita dan kebersamaan sesuai dengan tujuan kegiatan KBN yang diikuti peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.
Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan atraksi yang ditampilkan serta rangkaian kegiatan yang akan diikuti para siswa di KBN mulai 26 sampai 31 Agustus 2019 diharapkan menumbuhkan rasa cinta terhadap keragaman budaya bangsa.
Baca juga: Mifan ditutup selama enam hari, Padang Panjang tuan rumah KBN
Baca juga: Pembukaan KBN tetap dilaksanakan dengan tari massal
"Kami harap anak-anak yang terlibat di kegiatan ini, selanjutnya dapat berperan sebagai seorang agen yang membantu menumbuhkan kecintaan budaya bangsa pada orang-orang sekelilingnya," katanya.
Rekor MURI yang dipecahkan juga dipersembahkan untuk seorang siswa yang meninggal akibat kecelakaan kerja robohnya menara sistem suara saat persiapan latihan untuk atraksi budaya tersebut, Minggu (25/8). (*)
Baca juga: Festival Budaya Daerah, suguhan Padang Panjang dalam KBN X