Jakarta (ANTARA) - Jelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah, masyarakat muslim Tanah Air mulai menyiapkan sejumlah hal termasuk memilih referensi busana yang akan dikenakan untuk bertemu dengan keluarga besar.
"Menurut aku, tahun ini busana modest akan lebih mendominasi. (busana itu) kayak yang dipakai Nindy dan Krisdayanti. Jadi, baju sopan dan tertutup tapi tetap bisa dipakai di luar acara keagamaan," kata konsultan fesyen Indonesia Erich Al Amin saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu.
Modest wear, menurut Erich, masih sangat digandrungi masyarakat dunia, termasuk Indonesia baik bagi yang muslim ataupun nonmuslim.
Busana tersebut memiliki ciri tampilan sopan, tertutup, dan tidak menonjolkan lekuk tubuh perempuan. Erich mengatakan penggunaan busana modest untuk acara hari raya akan menjadi pilihan yang tepat, selain karena tampilannya yang sopan, busana itu juga memberikan kesan rapi bagi pemakainya.
Koleksi modest wear dari brand Korea Selatan Sayee di Jakarta, Senin (23/7/2018) (ANTARA News/ Nanien Yuniar)
"Kenyataannya, (wanita) zaman sekarang yang suka modest bukan cuma muslim, tapi non muslim juga suka dan bisa pakai. Setiap wanita mana pun dengan agama apa pun punya pilihan untuk memakai pakaian tertutup," jelas pria yang kerap mengarahkan busana untuk Nindy, Raisa, Ashanty, Luna Maya hingga Titi Kamal itu.
Namun jika Anda lebih menyukai kaftan sebagai busana Lebaran, Anda tidak perlu khawatir akan ketinggalan zaman. Erich mengatakan kaftan tidak terpengaruh dengan perkembangan mode.
"Kaftan tidak akan pernah ada matinya sih menurut aku. Karena (model busana) itu sudah menjadi busana identik untuk Lebaran," ujarnya.
Apapun gaya dan model busana yang digunakan untuk Lebaran, hal terpenting adalah pemilihan materi atau bahan yang tidak tebal dan menyerap keringat. Bahan yang mudah menyerap keringat akan memberikan kenyamanan pemakainya sebab silaturahmi Idul Fitri biasanya akan berlangsung seharian penuh.
"Gunakan bahan yang nyaman, menyerap keringat, dan tidak terlalu tebal. Kalau terlalu tebal, (pakaian) akan membuat tubuh terlihat gemuk dan susah bergerak," ujar Erich.
"Menurut aku, tahun ini busana modest akan lebih mendominasi. (busana itu) kayak yang dipakai Nindy dan Krisdayanti. Jadi, baju sopan dan tertutup tapi tetap bisa dipakai di luar acara keagamaan," kata konsultan fesyen Indonesia Erich Al Amin saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu.
Modest wear, menurut Erich, masih sangat digandrungi masyarakat dunia, termasuk Indonesia baik bagi yang muslim ataupun nonmuslim.
Busana tersebut memiliki ciri tampilan sopan, tertutup, dan tidak menonjolkan lekuk tubuh perempuan. Erich mengatakan penggunaan busana modest untuk acara hari raya akan menjadi pilihan yang tepat, selain karena tampilannya yang sopan, busana itu juga memberikan kesan rapi bagi pemakainya.
"Kenyataannya, (wanita) zaman sekarang yang suka modest bukan cuma muslim, tapi non muslim juga suka dan bisa pakai. Setiap wanita mana pun dengan agama apa pun punya pilihan untuk memakai pakaian tertutup," jelas pria yang kerap mengarahkan busana untuk Nindy, Raisa, Ashanty, Luna Maya hingga Titi Kamal itu.
Namun jika Anda lebih menyukai kaftan sebagai busana Lebaran, Anda tidak perlu khawatir akan ketinggalan zaman. Erich mengatakan kaftan tidak terpengaruh dengan perkembangan mode.
"Kaftan tidak akan pernah ada matinya sih menurut aku. Karena (model busana) itu sudah menjadi busana identik untuk Lebaran," ujarnya.
Apapun gaya dan model busana yang digunakan untuk Lebaran, hal terpenting adalah pemilihan materi atau bahan yang tidak tebal dan menyerap keringat. Bahan yang mudah menyerap keringat akan memberikan kenyamanan pemakainya sebab silaturahmi Idul Fitri biasanya akan berlangsung seharian penuh.
"Gunakan bahan yang nyaman, menyerap keringat, dan tidak terlalu tebal. Kalau terlalu tebal, (pakaian) akan membuat tubuh terlihat gemuk dan susah bergerak," ujar Erich.