Pariaman (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pariaman, Sumatera Barat, menerima lebih dari 1.500 helai seragam sekolah serta perlengkapan belajar lainnya yang merupakan sumbangan dari siswa lulusan SMA sederajat di daerah itu.
"Kami mengapresiasi siswa yang berinisiatif untuk mengumpulkan seragam dari siswa SMA sederajat yang baru lulus," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Afnil di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan biasanya siswa yang baru dinyatakan lulus mencoret bajunya dan hal tersebut merupakan perbuatan mubazir.
"Namun kali ini disumbangkan untuk siswa miskin," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat diikuti oleh siswa yang tamat tahun depan.
Ia menyampaikan baju yang diterima tersebut nantinya akan disumbangkan kepada siswa miskin yang ada di Kota Pariaman.
Sementara itu, salah seorang inisiator pengumpulan baju sekolah tersebut Muhammad Ulul Azmi mengatakan pihaknya menyadari belum semua siswa yang menyumbangkan baju sekolahnya.
"Namun kami berharap ke depan siswa yang menyumbangkan baju sekolahnya mencapai 100 persen," ujarnya.
Ia mengatakan ide mengumpulkan baju tersebut guna meminimalisir perilaku mencoret baju saat kelulusan.
"Kami mengapresiasi siswa yang berinisiatif untuk mengumpulkan seragam dari siswa SMA sederajat yang baru lulus," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Afnil di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan biasanya siswa yang baru dinyatakan lulus mencoret bajunya dan hal tersebut merupakan perbuatan mubazir.
"Namun kali ini disumbangkan untuk siswa miskin," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat diikuti oleh siswa yang tamat tahun depan.
Ia menyampaikan baju yang diterima tersebut nantinya akan disumbangkan kepada siswa miskin yang ada di Kota Pariaman.
Sementara itu, salah seorang inisiator pengumpulan baju sekolah tersebut Muhammad Ulul Azmi mengatakan pihaknya menyadari belum semua siswa yang menyumbangkan baju sekolahnya.
"Namun kami berharap ke depan siswa yang menyumbangkan baju sekolahnya mencapai 100 persen," ujarnya.
Ia mengatakan ide mengumpulkan baju tersebut guna meminimalisir perilaku mencoret baju saat kelulusan.