Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Pasar digital Van Der Capellen di Batusangkar, Sumatera Barat memiliki keunikan yang bisa membawa pengunjungnya  bernostalgia dengan memori masa kecil melalui kiliner tradisional yang ditawarkan serta gaya berpakaian pengelola dan pengunjung yang menggunakan gaya "saisuak" atau gaya lama.
     "Makanan masa kecil yang sudah lama tidak terlihat, saya temui lagi di Pasar Van Der Capellen. Ini sebuah nostalgia yang menyenangkan," kata Wakil Mentri ESDM Arcandra Tahar saat mengunjungi pasar digital di Batusangkar, Minggu.
     Ia mengatakan pasar tradisional dengan makanan tradisional ini perlu dilestarikan, apalagi Tanah Datar salah satu daerah yang memiliki nilai budaya tinggi.
     Ia meminta Dinas Pariwisata Tanah Datar untuk terus mengembangkan Pasar Van Der Capellen karena menjadi salah satu daya tarik pengunjung untuk datang ke Batusangkar.
     "Jangan menyerah bila pengunjung belum ramai. Perbaiki sarananya, kalau ada perlu dibantu Insya Allah kita bisa bekerja sama," katanya.
     Ia mengatakan pemerintah pusat selalu menerima masukan dan bersedia memberikan bantuan. Jika ada yang perlu dibantu silahkan sampaikan kepada Bupati, katanya.
     Sementara ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Tanah Datar Hijrah Adi Syukrial mengatakan kehadiran pasar Van Der Capellen telah memberikan dampak positif kepada pengunjung.
     "Banyak pengunjung yang terpancing mengenakkan pakaian tradisional Minangkabau seperti yang telah diperagakan oleh pengelola pasar serta pedagang di kawasan pasar Van Der Capellen," katanya.
     Sebelumnya Kabid Dinas Pariwisata Tanah Datar Yendra Aprilla mengatakan kehadiran Pasar Van Der Capellen yang diadakan di kawasan Benteng Capellen itu juga ikut mendongkrak jumlah pengunjung wisatawan ke Tanah Datar.
     "Bahkan termasuk salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bidang pariwisata," katanya.**

 


Pewarta : Etri Saputra
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024