Lubuksikaping, (Antaranews Sumbar) - Buruknya prestasi kontingen Kabupaten Pasaman pada ajang Porprov ke-XV pada 2018 di Padang Pariaman disorot banyak kalangan, salah satunya oleh pimpinan DPRD kabupaten itu.
Wakil Ketua DPRD Pasaman Haniful Khairi menyayangkan merosotnya prestasi kontingen daerah itu di ajang Porprov tahun ini.
Kontingen Pasaman, kata dia, finis diurutan ke-17 dari 19 kabupaten/kota peserta event olahraga dua tahunan itu.
"Patut disayangkan, tapi ini PR bagi kita semua untuk membenahi dunia olahraga di Pasaman. Finis diurutan tiga terbawah, harus menjadi cambukan bagi kita. Berarti ada sesuatu yang salah selama ini," ungkap Haniful, saat dihubungi, Jumat.
Menurut politisi PAN ini, prestasi atlet merupakan tanggung jawab semua pihak. Khususnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pasaman sebagai wadah organisasi olahraga.
"KONI mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap pembinaan prestasi. Pembinaan prestasi atlet tidak bisa dilakukan secara sepotong-sepotong, terpetak-petak atau sendiri-sendiri," katanya.
Ketidakfokusan KONI dan Pengurus Cabang (Pengcab) olahraga dalam melakukan pembinaan selama ini menjadi biang dari kegagalan tersebut. Termasuk minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap atlet.
"Seluruhnya dipembinaan kita kurang fokus. Hasilnya yah seperti itu. Dari target 81 medali, kita hanya mampu meraih 52 medali saja," katanya.
Untuk mengangkat prestasi atlet di ajang serupa, Haniful meminta, agar KONI bersama pengurus cabang olahraga lainnya segera berbenah kembali, melakukan berbagai evaluasi yang menyebabkan kegagalan tersebut.
"Pengcab dan KONI harus berbenah ulang. Pemda juga demikian, tidak boleh diam. Harus mau memfasilitasi atlet-atlet berbakat kita ini untuk maju," ujarnya.
Pemda Pasaman harus berani mencarikan pendanaan untuk menunjang proyek pembinaan terhadap atlet sejak dari awal. Selain itu, kata dia, setiap cabang olahraga unggulan harus memiliki kalander rutin.
Pembinaan harus dilakukan sejak dini, cabang olahraga unggulan harus miliki kalender rutin dan Pemda juga harus berani mencarikan pendanaan yang menunjanglah.
Perolehan medali kontingen Kabupaten Pasaman pada perhelatan Porprov kali ini, hanya mampu meraih 13 medali emas, 17 medali perak dan 22 medali perunggu dari 27 cabang olahraga yang diikuti.*
Wakil Ketua DPRD Pasaman Haniful Khairi menyayangkan merosotnya prestasi kontingen daerah itu di ajang Porprov tahun ini.
Kontingen Pasaman, kata dia, finis diurutan ke-17 dari 19 kabupaten/kota peserta event olahraga dua tahunan itu.
"Patut disayangkan, tapi ini PR bagi kita semua untuk membenahi dunia olahraga di Pasaman. Finis diurutan tiga terbawah, harus menjadi cambukan bagi kita. Berarti ada sesuatu yang salah selama ini," ungkap Haniful, saat dihubungi, Jumat.
Menurut politisi PAN ini, prestasi atlet merupakan tanggung jawab semua pihak. Khususnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pasaman sebagai wadah organisasi olahraga.
"KONI mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap pembinaan prestasi. Pembinaan prestasi atlet tidak bisa dilakukan secara sepotong-sepotong, terpetak-petak atau sendiri-sendiri," katanya.
Ketidakfokusan KONI dan Pengurus Cabang (Pengcab) olahraga dalam melakukan pembinaan selama ini menjadi biang dari kegagalan tersebut. Termasuk minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap atlet.
"Seluruhnya dipembinaan kita kurang fokus. Hasilnya yah seperti itu. Dari target 81 medali, kita hanya mampu meraih 52 medali saja," katanya.
Untuk mengangkat prestasi atlet di ajang serupa, Haniful meminta, agar KONI bersama pengurus cabang olahraga lainnya segera berbenah kembali, melakukan berbagai evaluasi yang menyebabkan kegagalan tersebut.
"Pengcab dan KONI harus berbenah ulang. Pemda juga demikian, tidak boleh diam. Harus mau memfasilitasi atlet-atlet berbakat kita ini untuk maju," ujarnya.
Pemda Pasaman harus berani mencarikan pendanaan untuk menunjang proyek pembinaan terhadap atlet sejak dari awal. Selain itu, kata dia, setiap cabang olahraga unggulan harus memiliki kalander rutin.
Pembinaan harus dilakukan sejak dini, cabang olahraga unggulan harus miliki kalender rutin dan Pemda juga harus berani mencarikan pendanaan yang menunjanglah.
Perolehan medali kontingen Kabupaten Pasaman pada perhelatan Porprov kali ini, hanya mampu meraih 13 medali emas, 17 medali perak dan 22 medali perunggu dari 27 cabang olahraga yang diikuti.*