Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku hanya menjelaskan terkait peristiwa yang terjadi dalam konferensi pers pertemuan IMF-Wolrd Bank di Bali, kepada Badan Pengawas Pemilu RI. 
    "Ditanya mengenai penjelasan kejadian pada saat konferensi pers," ujar Sri Mulyani seusai memberikan keterangan kepada Bawaslu RI, di Jakarta, Jumat. 
    Ia tidak memaparkan penjelasan apa yang diberikan kepada Bawaslu RI. 
    "(Penjelasannya) ya ditanyakan kepada Bawaslu," kata Sri Mulyani. 
    Sebelumnya Bawaslu RI juga meminta keterangan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

         Menurut Luhut, dirinya telah menjelaskan kepada Bawaslu RI, bahwa yang dilakukannya dalam penutupan acara IMF di Bali tidak ada unsur kampanye sedikit pun. 
    "Ya dijelaskan nggak ada boro-boro mikir kampanye, kita masih sibuk dengan kerja di sana. Kan semua nggak ada, tidak ada dalam urusan kampanye," jelas Luhut. 
    Dia mengatakan apa yang dilakukannya di forum itu hanya merupakan spontanitas atas kegembiraan. 
    "Kita bilang Indonesia nomor satu, 'great indonesia'. Meluapkan kegembiraan bersama, karena Lagarde dan Kim  bilang bahwa tidak terbayangkan bahwa indonesia mampu membuat pertemuan IMF world bank ini pada tataran kelas dunia," jelas Luhut. 
    Luhut dan Sri Mulyani datang memenuhi panggilan Bawaslu RI sebagai Terlapor atas dugaan pelanggaran kampanye oleh pejabat negara. 
    Kelompok Advokat Nusantara mengadukan Luhut dan Sri Mulyani ke Bawaslu RI, karena keduanya selaku pejabat diduga menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon Presiden dan Wapres dengan mengacungkan salam satu jari saat penutupan acara IMF di Bali.  (*)

Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024