Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melatih Kelompok Siaga Bencana (KSB) Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, tentang manajemen penanggulangan kebencanaan di daerah itu.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD Agam, Yunaidi S di Lubukbasung, Kamis, mengatakan pelatihan ini digelar di Aula Kantor Nagari Silareh Aia selama dua hari pada 9-10 Agustus 2018.
"Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 anggota KSB Silareh Aia," katanya
Pelatihan manajemen kebencanaan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sejak dini terhadap anggota KSB tentang mendirikan tenda posko.
Selain itu memberikan materi konsep tentang relawan kebencanaan.
Saat bencana, katanya, diri pribadi harus siap dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.
Kesiapsiagaan diri itu lebih besar dari bantuan orang lain sekitar 34,9 persen, bantuan tetangga hanya 28.1 persen, bantuan dari orang lewat hanya 2,6 persen.
"Jadi kesiapan diri itu lebih besar dan perlu mendapat pengetahuan, keterampilan sebelum, saat dan sesudah bencana," katanya.
Sekretaris Wali Nagari Salareh Aia, Mustakim menyambut baik pelatih yang diadakan BPBD setemoat.
"Dengan pelatihan itu anggota KSB memiliki kemampuan dalam memasang tenda saat bencana melanda daerah itu," katanya.
Ia menambahkan, pembentukan KSB Nagari Salareh Aia ini merupakan program dari nagari, mengingat daerah itu merupakan daerah rawan longsor.
Untuk itu, pihaknya mengimbau peserta agar mengikuti kegiatan itu dengan baik, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan nantinya.
"Dengan ilmu yang diperoleh, maka penanggulangan berjalan dengan baik sehingga masyarakat merasa terbantu," katanya. (*)
Kepala Bidang Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD Agam, Yunaidi S di Lubukbasung, Kamis, mengatakan pelatihan ini digelar di Aula Kantor Nagari Silareh Aia selama dua hari pada 9-10 Agustus 2018.
"Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 anggota KSB Silareh Aia," katanya
Pelatihan manajemen kebencanaan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sejak dini terhadap anggota KSB tentang mendirikan tenda posko.
Selain itu memberikan materi konsep tentang relawan kebencanaan.
Saat bencana, katanya, diri pribadi harus siap dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.
Kesiapsiagaan diri itu lebih besar dari bantuan orang lain sekitar 34,9 persen, bantuan tetangga hanya 28.1 persen, bantuan dari orang lewat hanya 2,6 persen.
"Jadi kesiapan diri itu lebih besar dan perlu mendapat pengetahuan, keterampilan sebelum, saat dan sesudah bencana," katanya.
Sekretaris Wali Nagari Salareh Aia, Mustakim menyambut baik pelatih yang diadakan BPBD setemoat.
"Dengan pelatihan itu anggota KSB memiliki kemampuan dalam memasang tenda saat bencana melanda daerah itu," katanya.
Ia menambahkan, pembentukan KSB Nagari Salareh Aia ini merupakan program dari nagari, mengingat daerah itu merupakan daerah rawan longsor.
Untuk itu, pihaknya mengimbau peserta agar mengikuti kegiatan itu dengan baik, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan nantinya.
"Dengan ilmu yang diperoleh, maka penanggulangan berjalan dengan baik sehingga masyarakat merasa terbantu," katanya. (*)