Solok, (Antara Sumbar) -  Wakil Wali Kota Solok, Sumatera Barat Reiner mengharapkan dapat mempertahankan gelar Kota Sehat yang telah diperoleh sebelumnya melalui penghargaan Swastisaba Wiwerda.

Reiner di Solok, Rabu mengatakan  bahwa daerah itu pada 2011, 2013, dan 2015  telah dievaluasi dan hasil perkembangannya memperoleh predikat Kota Sehat dengan penghargaan Swastisaba Wiwerda.

Pada 2017, Kota Solok kembali  ingin memperlihatkan pembangunan  yang telah dilaksanakan agar semakin termotivasi menjadi Kota Sehat melalui penilaian nantinya, katanya saat penilaian Kota Sehat oleh tim verifikasi Kementerian Kesehatan RI.

Ia menyebutkan dalam usahanya menjadi Kota Sehat, Solok terus memperbaiki sarana pelayanan kesehatan baik di puskesmas maupun rumah sakit, mengusahakan agar air minum bersih telah mencapai daerah-daerah pinggiran dan pemukiman,  dan sarana pembuangan limbah yang  lebih baik.

Tatanan yang telah dikembangkan kota Solok, yaitu tatanan sarana dan prasarana sehat, kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, ketahanan pangan dan gizi, tertib lalu lintas, kawasan sosial sehat, dan pariwisata sehat.

"Hal tersebut terus dilakukan perbaikan agar penduduk kota merasa aman, nyaman dan sehat," ujarnya.

Sebab, kota sehat adalah kota yang situasi dan kondisinya menjamin seluruh penduduk agar dapat melaksanakan aktifitas dan tugas masing-masing  dengan perasaan aman, nyaman, dan sehat sehingga produktif.

Walaupun kota Solok telah berbenah masih banyak permasalahan yang perlu dicarikan solusinya, seperti kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, perumahan yang belum layak, pelayanan kesehatan yang kurang layak, Perilaku hidup  bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah, sanitasi kota yang buruk, dan kriminal.

"Melalui keikutsertaan Kota Solok mempertahankan swastisaba wiwerda dapat menjadi bahan evaluasi dan kebijakan untuk menjadi Kota Sehat yang lebih baik dimasa yang akan datang," ujarnya.

Sementara itu Ketua Forum Kota Sehat kota Solok, Irzal Marta mengatakan telah banyak program yang dibuat Kota Solok dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan untuk menjadi Kota sehat.

Ia menyebutkan Ada car free day, uji emisi kendaraan gratis di Laing dengan manual, pembuatan bank sampah, dan pengelolaan sampah dengan metode Reuse, Reduce, Rycycle (3R).

"Selain itu, membangun rio-riol (got dan saluran air), pengembangan tenaga biogas, Kota Solok sebagai TPA regional, pengelolaan pasar yang bersih dengan menertibkan PKL dan lainnya," ujarnya.  (*)

Pewarta : Tri Asmaini
Editor :
Copyright © ANTARA 2024