Padang, (Antara Sumbar) - Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia  (PPDI) Sumatera Barat  kembali menggelar program pembagian  kaki dan tangan palsu serta alat penyanga polio secara gratis.

         Program ini bekerja sama dengan  Yayasan Tuna Daksa dan asuransi Sequis, sebanyak 130 kaki dan tangan palsu dibagikan gratis kepada penyandang disabilitas di Sumbar, kata Ketua PPDI Sumbar, Jhoni Aulia di Padang, Kamis usai membagikan di Aula Dinas Sosial Provinsi.

         Menurut dia pembagian kaki dan tangan palsu tersebut diberikan secara gratis terutama bagi warga miskin.

         Ia menyebutkan saat ini biaya pembuatan  kaki palsu dari bahan fiber mencapai Rp5 juta dan untuk tangan palsu sekitar Rp3 juta.

         Ia menambahkan pembagian kaki dan tangan palsu dibantu oleh satu tim yang beranggotakan lima orang, tiga  di antaranya  pemasang, satu orang dari Yayasan Tuna Daksa dan satu orang dari perusahaan pendonor.

         PPDI Sumbar berharap kegiatan ini menjadi tolok ukur bagi pemerintah daerah untuk dapat lebih memberdayakan penyandang disabilitas .

         "Pemerintah seharusnya memberikan perhatian khusus pada penyandang disabilitas, baik tuna daksa, tuna rungu, tuna netra dan penyandang disabilitas  lainnya dengan memberikan perangkat yang dibutuhkan atau menggali potensi  agar lebih produktif," ujar dia.

         Salah seorang penyandang disabilitas, Irman  mengaku bersyukur dan merasa senang dengan  penyerahan kaki dan tangan palsu.

        "Dengan adanya penyerahan ini penyandang disabilitas bisa berusaha dan bekerja," sebut dia.

         Ia mengharapkan  pemerintah memberikan perlakuan khusus agar penyandang disabilitas dapat melamar pekerjaan di instansi pemerintahan.

         Penyandang disabilitas lainnya, Syamsidar (58)  merasa senang dengan penyerahan kaki dan tangan palsu.

        "Bisa dipakai dan gratis. Sebelumnya saya sudah memiliki kaki palsu, tapi karena tidak cocok lagi dari segi tinggi sebelah, sempit, dan sekat-sekatnya sehingga tidak dipakai," kata dia. (*)

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024