Padang (Antara) Menjadi lembaga pendidikan Islam teladan, integral, unggul, dan kompetitif yang mampu menghasilkan generasi Islam pecinta al-quran, cerdas, terampil, berani, serta mandiri, merupakan visi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Qur’an Padang.
Sekolah yang berdiri sejak 2015 ini mengutamakan pendidikan karakter berbasis agama Islam dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari.
“Tetap sejalan dengan kurikulum umum, kita menambahkan pelajaran diniyah atau keagamaan dalam pendidikan di sekolah. Melihat fenomena sekarang, dimana kebrobrokan akhlak ditemukan dimana-mana, penanaman karakter yang integral justeru dimulai sejak usia dini. Kami yakin, dengan melandaskan basis agama, pendidikan yang kami jalankan, mampu menjawab tantangan kebutuhan dunia pendidikan saat ini yang cukup berat,” kata Ketua  Yayasan Nurul Qur’an Sumbar Feni Andesta pada Metrans, beberapa waktu lalu saat dijumpai di lokasi SDIT Nurul Qur’an di  Jalan Sawah Liat No. 32, Nanggalo (dekat Simpang Tinjus) , Padang..
Feni mengungkapkan, yayasannya all out untuk menyokong berlangsungnya pendidikan islami melalui lembaga-lembaga pendidikan yang dibentuk yayasan, yang salah satunya adalah SDIT Nurul Qur’an ini.
Di tahun kedua keberadaannya, SDIT bermotto Cinta Qur’an Sejak Dini dan Berakhlak Mulia ini bahkan menggratiskan sepuluh siswa barunya yang mendaftar pertama, untuk bebas biaya pendidkan sejak tahun pertama sekolah hingga tamat nanti.
“Kami ingin bersungguh-sungguh dalam mencetak generasi-generasi robbani. Kami juga menargetkan melahirkan para penghapal Al Qur’an. Alhamdulillah, siswa kami sudah ada yang hapal Al Qur’an satu juz lebih,” tambah Feni.
Dia menceritakan, awal mula berdirinya SDIT Nurul Qur’an, sama halnya dengan TK Nurul Qur’an yang berdiri di bawah naungan yayasan yang sama, didasarkan kepada keprihatinan atas masih sedikitnya sekolah-sekolah yang fokus kepada hapalan Al Quran mulai usia dini.
Namun demikian, ditekankannya, meskipun  fokus pada hapalan Qur’an, sekolah tetap akan sikron dengan kebutuhan pendidikan global.
Kepala sekolah SDIT Nurul Qur’an, Ucok Asmara, mengatakan sekolah tetap menggunakan kurikulum KTSP 2006. “Kami tidak mengenyampingkan kurikulum yang ada. Kami justeru mensinergikan,” ujar Ucok.
Dijelaskan, selain mengutamakan pelaksanaan kurikulum muatan global, sekolah juga menjalankan program-program unggulan seperti hapalan Qur’an tiga juz dengan tartil, tahsin Al Quran, hapalan hadits minimal 40 hadits pilihan, bahasa Inggris dasar, pembelajaran aqidah, adab islami, fikih sesuai sunnah, dan pelaksanaan indoor serta outdoor study untuk pengembangan siswa didik.
“Kami menggunakan metode fahim Qur’an, jarimatika Al Qur’an, Tasmi’, Tahsin, kelompok menghapal, penugasan, klasikal, dan kami juga mendatangkan para hafidz Qur’an sebagai bentuk pemantapan,” ujar tambah Ucok.
Sekolah dan yayasan Nurul Qur’an, dalam menjalankan dan mengembangkan program pendidikannya, juga dibantu oleh para donatur yang memiliki perhatian terhadap perkembangan pendidikan berkarakter dan islami yang komprehensif.
Sekolah juga membuka pintu bagi para calon donatur yang peduli dengan pengembangan pendidikan berbasis keislaman dan penekanan pada hapalan Qur’an.
“Para calon donatur bisa langsung datang ke sekolah kami dan melihat langsung kegiatan persekolahan. Laporan dana dari para donatur juga kami paparkan secara transparan nantinya sehingga bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ucok. (yyn)



Pewarta : Yeyen
Editor :
Copyright © ANTARA 2024