Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), menargetkan dua tahun kedepan, daerah itu lepas dari status dearah terringgal.

         "Tentu target itu akan terwujud jika semua komponen ikut mendukung. Malu rasanya Pasaman Barat masih tergolong daerah tertinggal," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran di Simpang Empat, Selasa.

         Ia mengatakan ada sejumlah indikator yang membuat Pasaman Barat menjadi salah satu daerah tertinggal. Seperti pela­yanan publik yang masih rendah, sarana dan prasara­na yang masih minim, pendidi­kan serta kesehatan.

         Mengejar target tersebut, pihaknya akan menjalankan sejumlah program yang ada terutama meningkatkan pelayanan publik.

         Selain itu sejumlah program juga dipacu diantaranya  program 1.000 jamban, seribu sambungan listrik, seribu rehab rumah dan tentara manunggal masuk nagari.  

    Dukungan dan kerja sama perlu kita tingkat­kan. Mari bersama-sama kita upayakan agar Pasaman Barar keluar dari daerah tertinggal,ajak Syahiran.

         Ia juga menunta kepada Camat, Walinagari (kepala desa) dan kepala Jorong agar meningkatkan kinerja dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

         Ia menjelaskan adapun indikator daerah tertinggal seperti perekonomian masyarakat yang masih lemah, Sum­ber Daya Manusia, pen­didikan, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibiliti dan karakteristik daerah.

          Tiga daerah yang masih tertinggal yakni Pasaman Barat, Solok  Selatan dan Mentawai. Posisi Pasaman Barat berada diperingkat 33 dari 122  daerah tertinggal di Indonesia. (*)

Pewarta : Altas Maulana
Editor :
Copyright © ANTARA 2024