Pekanbaru, (Antara) - Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau menyebut, kejadian hilang kontak maskapai Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 tidak berpengaruh bagi calon penumpang tranportasi udara terutama di Pekanbaru.
"Kalau di Pekanbaru sih, tidak ada pengaruh, secara umum para penumpang maskapai sudah pintar dalam memilih angkutan transportasi dan dampaknya," papar Sekretaris Astindo Riau Wendy Yolanda Pasaribu di Pekanbaru, Riau, Senin.
Dia mengatakan, kecelakaan pesawat udara yang telah terjadi di Indonesia seperti Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunug Salak, Bogor, Jawa Barat atau tragedi pesawat Malaysia Airlines jatuh di Ukraina Timur, mulai memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama di Tanah Air.
Berbagai kejadian yang telah menimpa maskapai penerbangan baik di dalam negeri maupun luar negeri, pihaknya menilai, telah mampu mendewasakan pemikiran masyarakat itu sendiri terutama sebagai penguna tranportasi udara.
Seperti diketahui, operasional Air Asia di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru telah menerbangi rute internasional Kuala Lumpur (Malaysia)-Pekanbaru pergi pulang satu kali dalam sehari dan rute domestik Bandung-Pekanbaru pergi pulang satu kali sehari.
"Kalau dulu pada hari tertentu untuk rute internasional Air Asia diterbangi dua kali dalam sehari, tapi kini jadi satu kali. Sedangkan domestik Bandung-Pekanbaru untuk akhir pekan Sabtu dan Ahad dua kali, sedangkan selebihnya satu hari sekali," kata Pasaribu, menerangkan.
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengatakan hingga kini pesawat Air Asia yang hilang kontak masih belum bisa ditemukan.
"Hingga kini, tim pencari yang dipimpin oleh Basarnas masih belum menemukan lokasi jatuhnya pesawat Airasia," kata Ignasius dalam keterangan pers di Kantor Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Ia mengatakan, pencairan masih terus dilakukan oleh Basarnas selaku koordinator pencarian dibantu oleh berbagai pihak.
Kementrian Perhubungan, lanjut menteri, telah menerjunkan berbagai kapal untuk mencari seperti kapal navigasi, mengaktfikan penjaga laut, radio pemantau.
"Semua fasilitas telah diaktifkan untuk membantu mencari pesawat Airasia dan memberikan informasi bila menemukan lokasi jatuhnya pesawat," katanya.
Pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Juanda menuju ke Bandara Changi Singapura. Pesawat yang tinggal landas sekitar pukul 05.36 WIB hilang kontak dan tidak bisa dimonitor lagi.
AirAsia membawa membawa 155 penumpang terdiri atas 130 orang dewasa, 24 anak, dan satu bayi. Pesawat di kemudikan oleh kapten Iriyanto dengan membawa enam orang awak kabin. (*/jno)