Emir Fujairah Menaruh Perhatian Pada Indonesia
London, (Antara) - Emir Fujairah, Sheikh Hamad Bin Mohammad Al Sharqi, memiliki keingintahuan dan menaruh perhatian pada perkembangan di Nusantara yang belakangan dilanda banyak bencana, selain memerhatikan kondisi masyarakat Indonesia di emirat Uni Emirat Arab tersebut.
Hal itu diungkapkan Emir Fujairah saat menerima Konsul Jenderal RI Dubai, Imam Santoso, yang menyerahkan salinan surat kepercayaan (tauliyah) di Istana Ramelah Fujairah, akhir pekan, demikian Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Selasa.
Pada kesempatan tersebut, Konjen RI Dubai didampingi Konsul Muda Fungsi Protokol KJRI Dubai, sementara Emir Fujairah disertai beberapa pejabat tinggi Emirat Fujairah.
Emirat Fujairah merupakan salah satu dari enam emirat yang berada di dalam wilayah kerja KJRI Dubai.
Pada kesempatan itu Konjen RI menyampaikan salam dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa, dengan harapan adanya peningkatan dalam hubungan Republik Indonesia dengan PEA (Persatuan Emirat Arab).
Selain itu, Konjen Imam Santoso menyampaikan apresiasi atas peningkatan perekonomian Fujairah dan berharap hal itu dapat dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai peluang untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Salah satu hal yang menonjol dalam hubungan dengan Fujairah adalah berupa MoU antara Garuda Maintenance Facility (GMF) dengan Aerospaces Consortium FZE dalam perawatan pesawat milik mereka oleh GMF di Fujairah tahun 2013.
Sementara itu dalam tanggapannya, Emir Fujairah menyambut baik penunjukan Konjen RI Dubai yang baru dan akan mendukung misi kerja dalam wupaya peningkatan kerja sama ekonomi, baik antara Indonesia dan PEA maupun dengan Emirat Fujairah.
Pertemuan itu juga dimanfaatkan untuk saling bertukar pandangan mengenai situasi dan kondisi perkembangan Indonesia dan Emirat Fujairah.
Perhatian ini tampaknya dilatarbelakangi oleh pengalaman melakukan kunjungan ke Jakarta selama beberapa hari pada tahun 1981. Emir Fujairah juga menyampaikan harapan dapat kembali melakukan kunjungan ke Indonesia di masa yang akan datang.
Pertemuan ditutup dengan penyerahan salinan Surat Tauliyah, cinderamata dan buku mengenai pariwisata bawah laut Indonesia dari Konjen RI Dubai kepada Emir Fujairah.
Fujairah yang terletak di wilayah utara PEA memiliki arti penting dan strategis bagi perekonomian PEA. Hal ini terutama karena Fujairah memiliki pelabuhan laut satu-satunya di PEA yang terletak di Laut Arab dan menjadi pintu ekspor minyak dari ibu kota Abu Dhabi, tanpa melewati Selat Hormuz yang berbatasan dengan Iran. Hal itu menjadikan transportasi lebih murah dan cepat dibandingkan melalui pelabuhan lain di PEA.
Pemerintah Fujairah saat ini juga gencar memajukan pembangunan perekonomiannya, terutama untuk sektor investasi, migas, infrastruktur dan properti. Saat ini telah ada jalur pipa untuk pengiriman minyak mentah dari kilang minyak di Abu Dhabi menuju pelabuhan laut di Fujairah.
Selain itu, pemerintah Fujairah juga telah membuka rute pintas baru jalan bebas hambatan yang diharapkan dapat lebih mendorong proses pembangunan di Fujairah serta semakin memudahkan mobilitas barang dan orang menuju dan dari Fujairah. (*/sun)