Dinkes Agam: ISPA penyakit menonjol diderita warga terdampak bencana

id Pemkab Agam,Dinkes Agam,ISPA,Agam, Sumatera Barat

Dinkes Agam: ISPA penyakit menonjol diderita warga terdampak bencana

Tim medis dari Kementerian Kesehatan sedang memeriksa warga Nagari, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Jumat (5/12). Dok ANTARA/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang menonjol diderita warga terdampak banjir bandang, banjir dan tanah longsor dengan jumlah 2.264 kasus sampai Selasa (23/12).

"2.264 orang menderita ISPA di daerah terdampak bencana banjir bandang, longsor dan banjir," kata Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian di Lubuk Basung, Rabu.

Ia mengatakan penyakit menonjol kedua berupa hipertensi sebanyak 1.062 kasus, disusul penyakit myalgia 1.019 kasus.

Setelah itu infeksi kulit 598 kasus, gastritis atau magh 463 kasus dan lainnya.

"Ini berdasarkan diagnosa di Puskesmas dan pos kesehatan yang kita buka," katanya.

Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Agam, membuka tiga pos kesehatan di daerah terdampak bencana hidrometeorologi dalam melayani masyarakat untuk berobat.

Tiga pos kesehatan itu berada di Koto Alam, Malalak dan Sungai Batang yang dilengkapi dokter, perawatan, apoteker dan lainnya.

"Pos kesehatan itu kita buka setiap hari dalam melayani warga untuk berobat," katanya

Pos kesehatan itu melayani masyarakat yang sakit dan setelah mendapatkan pemeriksaan, mereka bakal diberi obat.

Sebelumnya, Pemkab Agam mendirikan empat pos kesehatan untuk melayani warga terdampak bencana banjir bandang, banjir dan tanah longsor.

Untuk pos kesehatan di Palembayan, sudah tidak beroperasi mengingat kondisi sudah membaik.

"Kita mendirikan empat pos kesehatan setelah bencana melanda daerah itu," katanya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.