Memperingati HJK 235 Kota Padang Panjang berselimut duka

id HJK 235 Kota Padang Panjang

Memperingati HJK 235 Kota Padang Panjang berselimut duka

Rapat paripurna DPRD Kota Padang Panjang dalam rangka HJK 235

Padang Panjang (ANTARA) - 1 Desember 2025 di peringati sebagai hari Jadi Kota (HJK) Padang Panjang ke 235 dengan puncak kegiatan Rapat Paripurna DPRD Kota Padang Panjang. Namun ada yang berbeda dari peringatan HJK tahun-tahun sebelumnya yang penuh kemeriahan dan suasana kegembiraan selama rapat paripurna dalam rangka HJK itu di gelar.

Agenda rapat paripurna DPRD Kota Padang Panjang tahun ini di agendakan pukul 09:00 WIBdengan menghadirkan pemerintah provinsi Sumatera Barat, dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), niniak mamak, bundo kanduang, mantan kepala daerah setempat, tokoh masyarakat dan semua unsur hingga masyarakat biasa.

Ketua DPRD Kota Padang Panjang, saat membuka rapat paripurna DPRD
Suasana pagi itu 1 Desember 2025 di DPRD setempat tidak ada aura kegembiraan maupun suasana keceriaan, bahkan saat rombongan pemkot Padang Panjang, niniak mamak dan staf ahli yang mewakili pemerintah profinsi Sumatera Barat, tidak disambut dengan Tari Galombang, seperti peringatan HJK tahun sebelumnya bahkan acara sidang paripurna DPRD Kota Padang Panjang tersebut terlambat satu setengah jam dari jadwal di undangan.

Ketua DPRD Kota Padang Panjang, saat membuka rapat paripurna DPRD
Keterlambatan direntang waktu satu setengah jam bukanlah waktu yang sebentar, staf ahli Pemrov Sumbar Syaiful Bahri, harus melewati jalan berbeda untuk menghadiri HJK Padang Panjang, yakni lintas Sitinjau lauik, Solok, karena jalan lintsa Padang-Bukittingg, kembali dihantam banjir bandang 27 November lalu.

Ketua DPRD Imbral, SE, mengatakan, kita memperingati Hari Jadi Kota (HJK) Padang Panjang yang ke-235. Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Peringatan ini kita jalani dalam suasana duka, sebab beberapa waktu lalu kita bersama-sama menghadapi bencana banjir bandang yang menimpa kota dan saudara-saudara kita,” ungkap Ketua DPRD Kota Padang Panjan, saat membuka rapat paripurna DPRD itu.

“Atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang Panjang, izinkan saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang kehilangan orang-orang tercinta. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan, ketabahan, serta kesabaran untuk kita semua, Al-Fatihah,” ungkap Imbral.

Menurut dia, bencana yang terjadi, mengingatkan bahwa kekuatan kebersamaan adalah modal terbesar dalam menghadapi ujian. Di tengah kesedihan, melihat betapa masyarakat Padang Panjang, masih memegang teguh nilai dima bumi dipijak, disitu langik dijunjuang, barek samo dipikul, ringan samo dijinjing.

Walikota Padang Panjang Hendri Arnis, saat memberikan sambutan HJK 235
“Semangat gotong royong, kepedulian, dan solidaritas terwujud dari semua piha, relawan, TNI–Polri, pemerintah, kelompok pemuda, hingga masyarakat umum,” ujar Imbral yang saat kejadian turun langsung ke lokasi bencana di jembatan kembar batas kota Silaiang Bawah Kecamatan Padang Panjang Barat.

Pada kesempatan itu Imbral, menyebutkan DPRD Kota Padang Panjang berkomitmen untuk mendorong langkah-langkah pemulihan dan penanganan dampak bencana secara cepat, tepat, dan berkeadilan. Mengawal perencanaan pembangunan agar lebih adaptif terhadap risiko bencana dan memperjuangkan anggaran dan regulasi yang memperkuat mitigasi, rehabilitasi, dan tata ruang yang berkelanjutan.

“Kami percaya, Padang Panjang akan bangkit lebih kuat bila kita berjalan bersama. Pada momentum HJK ke-235 ini, mari kita jadikan sejarah panjang kota ini sebagai pengingat bahwa Padang Panjang, telah berkali-kali diuji dan selalu mampu berdiri kembali. Ujian boleh datang, tetapi keteguhan dan persatuan masyarakatlah yang membuat kota ini terus tegak hingga hari ini,” jelas dia.

Ia menambahkan, dengan peringatan sederhana namun penuh makna ini menjadi titik awal kebangkitan.

“Mari kita melangkah dengan hati yang kuat, memupuk harapan baru, dan membangun kembali Kota Padang Panjang tercinta,” ujar Imbral sebelum mengetuk palu tanda resminya rapat paripurna istimewa itu dimulai.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Sumbar, Syaiful Bahri, mewakili Gubernur Sumatera Barat hadiri rapat paripurna DPRD
Atas musibah galodo yang menimpa gerbang batas kota Padang Panjang dan upaya penanganan dampak musibah bencana tersebut, Ketua DPRD Imbral, SE, menyebutkan anggaran peringatan HJK ke 235 Padang Panjang dalihkan untuk membantu masyarakat kota itu yang terdampak bencana.

Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis menyampaikan menegaskan, momentum HJK difokuskan untuk muhasabah diri sekaligus penguatan kebersamaan dalam menghadapi masa pemulihan pascabencana.

“Kolaborasi dari semua pihak, Pemerintah Kota, instansi vertikal, niniak mamak, bundo kanduang, dan masyarakat, sangat besar artinya dalam proses evakuasi dan penanganan para pengungsi. Terima kasih atas segala bantuan dan solidaritas yang diberikan dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses evakuasi korban galodo dan tanah longsor di kawasan Jembatan Kembar, Silaing Bawah,” kata Hendri Arnis pada rapat paripurna DPRD tersebut.

“Kita akan mengupayakan relokasi maupun renovasi bagi warga yang kehilangan rumah atau berada di zona merah rawan bencana. Kami juga memohon izin kepada semua pihak untuk menempatkan warga yang rumahnya hanyut untuk ditempatkan di Rusunawa. Saat ini ada delapan unit yang kosong dan bisa ditempat," ujar dia.

Menurutnya, hingga 11 Desember, status tanggap darurat masih berlaku. Bagi warga yang terdampak, diharapkan segera melapor ke lurah dengan membawa dokumentasi kerusakan.

"Rumah yang berada di zona merah akan kami usulkan untuk direlokasi. Jika tersedia lahannya, pemerintah akan mengupayakan untuk membangunnya. Semoga langkah ini dapat terealisasi,” jelas Hendri Arnis.

Dalam suasana duka yang menyelimuti Sumatera Barat, khususnya Kota Padang Panjang akibat bencana galodo dan tanah longsor, peringatan Hari Jadi ke-235 Kota Padang Panjang (HJK 235) digelar dengan sederhana.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Sumbar, Syaiful Bahri, mewakili Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi berikan apresiasi atas pencapaian pembangunan Kota Padang Panjang yang dinilai tetap stabil meski menghadapi tantangan berat.

Menurut dia, data 2025 memperlihatkan bahwa kota ini berkembang dengan konsisten dan memiliki fondasi sosial yang kokoh. Namun demikian Pemprov Sumatera Barat, menyampaikan rasa duka mendalam atas bencana yang menimpa kota Padang Panjang dan menelan banyak korban.

Suasana berbeda juga terlihat dari kehadiran niniak mamak yang tidak mengenkan pakaian kebesaran adat, tapi mengenakan pakaian adat berwarna hitam.

Ketua KAN Bukik Suruangan Faiz Fauzan el Muhammady Datuak Bagindo Marajo, mengatakan pakaian serba hitam yang dikenakan sebagai ungkapan duka yang mendalam terhadap masyarakat yang terdampak dan menjadi korban musibah bencana alam tersebut.

“Tidak sanggup kami melihat dampak bencana yang terjadi, begitu banyaknya korban meninggal, luka-luka dan yang kehilangan rumah mereka, karenaa itulah kami niniak mamak tidak mengenakan pakaian kebesaran dalam menghadiri rapat paripurna DPRD ini. Izinkan saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan, ketabahan, dan mengangkat derajat para korban yang berpulang dengan husnul khatimah. Bagi yang sedang dirawat atau kehilangan harta benda, semoga diberi kesembuhan, pemulihan, dan rezeki yang berlimpah untuk bangkit kembali.” kata Faiz Fauzan el Muhammady Datuak Bagindo Marajo.

Niniak mamak, hadiri rapat paripurna HJK 235 Padang Panjang, ungkapan duka mendalam dengan mengenakan pakaian adat serba hitam
Menurut dia, dalam tradisi kita di Minangkabau, duka bukanlah alasan untuk berhenti, tetapi menjadi penanda bahwa kita harus lebih kuat bersatu, lebih erat bergenggam tangan, dan lebih kukuh berdiri. Prinsip saciok bak ayam, sadanciang bak basi menjadi pedoman bagi kita untuk saling menopang dan menguatkan.

Ia berharap, kerjasama seluruh pemangku adat dan masyarakat dalam proses pemulihan pascabencana dan memastikan setiap langkah penanganan dilakukan dengan cepat, bijaksana, dan menjadi kekuatan kekuatan untuk bangkit.

“Mari kita jadikan momen ini sebagai seruan untuk bangkit bersama. Pemerintah, ninik mamak, generasi muda, perantau, dan seluruh lapisan masyarakat harus mengambil peran. Dengan niat tulus dan kerja gotong royong, insyaAllah Padang Panjang dapat pulih, bahkan tumbuh lebih baik dari sebelumnya,” harap Faiz Fauzan el Muhammady Datuak Bagindo Marajo.

Sementara itu rapat paripurna DPRD Kota Padang Panjang, berlangsung cukup singkat, tidak seperti biasanya. Niniak mamak yang pada peringatan HJK sebelumnya melaksanakan makan siang bersama pimpinan daerah dan Forkopimda di salah satu ruangan DPRD, namun kali ini tidak ada yang melaksanakan makan bajamba tersebut.

Gerbang batas kota Padang Panjang di hantam galodo
Data sementara jumlah korban meninggal dunia akibat galodo yang melanda jembatan kembar batas kota Padang Panjang per 1 Desember 2025, seperti yang dirilis pemerintah kota Padang Panjang, tercatat 21 orang warga Padang Panjang meninggal dunia, sedangkan warga luar Padang Panjang, sebanyak 14 orang meninggal dunia.

Hingga Selasa, tim gabungan masih melakukan penyisiran di sungai jembatan kembar hingga ke batang anai, dilokasi lainnya pemerintah juga mendistribusikan bantuan makanan bagi warga yang dievakuasi di beberapa lokasi. Diposko penanganan bencana bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak. (*)

Suasana gerbang batas kota Padang Panjang pasca dihantam galodo

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.