Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat membebaskan retribusi masuk ke objek wisata pantai di daerah itu pada Sabtu dan Minggu, 29-30 November 2025 usai bencana banjir yang melanda daerah itu.
"Kami memberikan ruang bagi masyarakat untuk berwisata di Pariaman tanpa membayar retribusi masuk, tapi untuk ke Pulau Angso Duo tetap ditutup," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi di Pariaman, Sabtu.
Ia mengatakan keputusan tersebut diambil pemerintah setempat karena selain Pariaman masih dalam tanggap darurat bencana, petugas di objek wisata juga masih membereskan rumah dari banjir bahkan masih ada rumahnya tergenang air.
Selain itu, lanjutnya masih ada pohon yang baru tumbang dan belum dievakuasi serta diprediksi kunjungan pun tidak banyak sebab pengunjung masih disibukkan dengan aktifitas yang sempat terhenti beberapa hari selama cuaca ekstrem.
Pedagang di kawasan pantai pun saat ini tidak banyak yang berjualan karena selain faktor potensi kunjungan juga karena harga bahan baku yang mulai naik akibat akses jalan putus.
Ia menyebutkan biasanya daerah itu mendapatkan pendapatan asli daerah Rp4 juta untuk Sabtu dan Minggu Rp5 jutaan dari retribusi masuk ke sejumlah objek.
"Cuaca sudah baik, tapi mempertimbangkan kondisi saat ini maka pembebasan retribusi harus dilakukan," katanya.
Ia menyampaikan infrastruktur objek wisata di daerah itu tidak terdampak selama diterpa cuaca ekstrem namun kunjungan wisatawan dipastikan menurun drastis.
"Memang ada pohon yang tumbang, namun tidak mengenai fasilitas wisata," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya air di objek wisata Talao Pauah sempat meluber hingga sampai gazebo dan ikan di dalamnya hanyut namun hal itu tidak sampai merusak infrastruktur wisata.
Kerusakan terjadi, tambahnya yaitu akses jalan masuk objek wisata di Pasie Sunue atau jalan dekat muara Sungai Batang Mangor karena digerus air yang menurutnya dapat diatasi bersama organisasi perangkat daerah terkait.
