341 hektare sawah di Padang Pariaman terdampak bencana

id Padang Pariaman, Sumatera Barat ,sawahnya rusak,bencana,Banjir,Longsor

341 hektare sawah di Padang Pariaman terdampak bencana

Seorang petani dan anaknya di Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar duduk di atas potongan kayu hanyut terbawa banjir sambil merenungi kondisi sawahnya rusak dan gagal panen akibat meluapnya sungai setempat. Antara/Istimewa 

Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat semenjak Sabtu (22/11) hingga Kamis (27/11) setidaknya 341 hektare sawah dan 100-an hektare lahan jagung di daerah itu terdampak bencana akibat cuaca ekstrem yang menerjang daerah itu dalam sepekan terakhir.

"Ada yang terkena banjir, longsor, dan terendam banjir. Petani gagal panen," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman Yurisman di Parik Malintang, Jumat.

Ia menyebutkan total kerugian akibat bencana tersebut pada sektor pertanian khususnya padi dan jagung diperkirakan sekitar Rp13 miliar. Angka tersebut belum termasuk irigasi-irigasi yang rusak dan jenis tanaman lainnya yang terdampak.

Ia mengatakan lahan pertanian yang terdampak bencana tersebut tidak terdaftar dalam asuransi pertanian sehingga akan menyulitkan petani menanam padi kembali sebab tanaman sekarang tidak membuahkan hasil.

Oleh karena itu, lanjutnya Pemkab Padang Pariaman meminta pemerintah provinsi dan pusat untuk membantu petani yang sawahnya rusak karena bencana dalam hal benih.

"Mudah-mudahan bisa dikabulkan termasuk pupuknya," katanya.

Ia mendorong petani di daerah itu mengasuransikan lahan pertaniannya agar ketika terjadi gagal panen maka perusahaan asuransi akan mengganti kerugian yang ditimbulkan.

"Per hektare itu murah. Tapi jika terjadi gagal panen maka akan diganti rugi Rp6 juta per hektare," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat sebanyak 10.575 warga dari 3.450 rumah di daerah itu terdampak banjir yang terjadi semenjak Sabtu (22/11) hingga Kamis (27/11).

"Satu orang dinyatakan hilang hanyut terbawa banjir saat jembatan (Koto Buruak) di Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung ambruk (pagi tadi)" kata Bupati Padang Pariaman melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Padang Pariaman Zahirman sesuai dengan keterangan tertulis yang diterima ANTARA.

Ia mengatakan akibat banjir tersebut setidaknya 2.968 korban harus dievakuasi ke tempat yang telah disediakan pemerintah setempat.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.