Kota Padang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyebut kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terutama solar yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) segera normal menyusul bersandarnya kapal pengangkut BBM di daerah itu.
"Tadi malam kapal pengangkut BBM sudah bersandar dan Insya-Allah dalam dua hari ke depan kebutuhan BBM di Sumbar sudah normal kembali," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Padang, Minggu.
Andre menjelaskan terjadinya kelangkaan BBM yang berimbas pada antrean panjang kendaraan di hampir 19 kabupaten dan kota di Ranah Minang, akibat terlambatnya pasokan BBM subsidi ke Integrated Terminal Teluk Kabung.
Keterlambatan distribusi tersebut dikarenakan kapal pengangkut BBM terkendala cuaca buruk yang melanda Ranah Minang sejak beberapa hari terakhir. Di saat bersamaan perusahaan pelat merah di bidang energi itu sudah melakukan beberapa opsi di antaranya meminta bantuan pengiriman dari Riau, Jambi hingga Sibolga.
"Pertamina sudah berusaha meminta bantuan ke tiga daerah itu tapi memang tidak cukup. Tapi, alhamdulillah tadi malam kapal pengangkut BBM sudah sampai," ujar dia.
Selain itu, Integrated Terminal Teluk Kabung, Kota Padang juga sudah bekerja selama 24 jam sejak 7 November 2025 untuk memastikan Pertamina meningkatkan 16 persen penjualan BBM dan distribusi ke seluruh SPBU yang ada di Ranah Minang.
"Harapan kita dengan langkah tersebut bisa segera mengurai kemacetan atau antrean panjang kendaraan di SPBU," ujar dia.
Dalam kunjungannya ke salah satu SPBU di Kota Padang, Andre mengatakan untuk 12 hari ke depan pasokan atau stok BBM jenis solar tercukupi dengan baik. Hal itu ia tegaskan menyusul antrean panjang kendaraan berbahan bakar solar di sejumlah daerah.
Sementara itu, Sales Area Manager (SAM) Retail Sumatera Barat Pertamina Patra Niaga Fakhri Rizal Hasibuan mengatakan kelangkaan BBM terutama solar terjadi karena lambatnya pasokan yang masuk ke Integrated Terminal Teluk Kabung.
"Masyarakat tidak perlu panik karena kami sedang melakukan pemulihan. Selain itu, pasokan pertalite dan solar juga aman untuk 12 hari ke depan," ujar dia.
