Program JKN Jadi Pelindung Dika dan Keluarga

id Program JKN,BPJS Kesehatan,JKN

Program JKN Jadi Pelindung Dika dan Keluarga

Solok (ANTARA) - Akses terhadap layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau kini semakin dirasakan masyarakat melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ini hadir sebagai bentuk perlindungan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang latar belakang sosial maupun ekonomi. Salah satunya dirasakan oleh Dika (28), seorang pekerja outsourcing suatu perusahaan yang telah merasakan langsung manfaat program ini untuk keluarganya.

Dika menuturkan, sebelum dirinya terdaftar sebagai peserta JKN, ia dan keluarga pernah merasakan kesulitan ketika harus berobat menggunakan biaya pribadi. Saat itu, ayahnya yang sempat sakit dan mereka harus menggunakan layanan umum. Kondisi tersebut membuatnya cukup terbebani karena penghasilan keluarganya yang tidak selalu stabil.

“Waktu itu ayah saya harus berobat, tapi kami masih menggunakan biaya sendiri. Bagi saya yang penghasilannya tidak menentu, hal itu cukup berat. Mau tidak mau, kebutuhan lain harus dikurangi agar bisa membayar biaya berobat,” ujar Dika.

Situasi tersebut membuatnya sadar pentingnya memiliki perlindungan kesehatan. Tidak lama kemudian, Dika terdaftar sebagai peserta JKN melalui segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang didaftarkan oleh Instansi tempat ia bekerja. Sedangkan sang ayah, terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia merasa sangat bersyukur, karena dengan status tersebut keluarganya memiliki jaminan kesehatan tanpa harus memikirkan biaya tambahan yang memberatkan.

Hal yang paling berat bagi Dika adalah ketika sang ayah harus bolak balik masuk rumah sakit karena penyakit asma yang sering kali secara tiba-tiba kambuh. Di sisi lain, saat ini Dika merasa sangat beruntung menjadi peserta JKN, karena ketika sang ayah sakit dan membutuhkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan, seluruh proses pengobatan telah ditanggung penuh oleh Program JKN, mulai dari pemeriksaan, tindakan medis, rawat inap, hingga perawatan setelahnya.

“Saat ayah jatuh sakit, semua biaya pengobatan dijamin Program JKN. Kami benar-benar tidak keluar biaya lagi. Rasanya sangat lega karena tidak harus bingung mencari uang untuk membayar rumah sakit, untung saat ini saya sudah menjadi peserta JKN”, ungkapnya.

Selain perlindungan biaya, Dika juga merasakan adanya peningkatan dalam hal kemudahan administrasi saat mendampingi sang ayah berobat. Proses pendaftaran lebih sederhana, antrean lebih teratur, dan alur layanan jelas. Ia menilai bahwa pelayanan di fasilitas kesehatan kini semakin praktis dan tidak berbelit.

“Kalau dulu saya berpikir urusan administrasi di rumah sakit itu ribet, ternyata sekarang lebih mudah. Cukup dengan menunjukkan KTP saja, lalu mengikuti alurnya, pelayanan bisa langsung diberikan. Tidak perlu lagi bolak-balik membawa banyak berkas. Itu membuat kami lebih tenang,” tambah Dika.

Bagi Dika, kehadiran Program JKN bukan hanya soal biaya, melainkan juga memberikan rasa aman. Dengan adanya Program JKN, ia merasa lebih tenang karena tahu ada perlindungan kesehatan bagi dirinya dan keluarga. Dengan begitu, ia bisa lebih fokus menjalankan aktifitasnya sehari-hari.

“Sekarang saya bisa bekerja dengan lebih tenang. Kalau sewaktu-waktu ada anggota keluarga yang sakit, sudah ada Program JKN yang menjamin. Program ini sangat berarti bagi kami,” tuturnya.

Ia pun menyampaikan harapannya agar BPJS Kesehatan terus meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan semakin baiknya pelayanan, Dika percaya kepercayaan masyarakat terhadap JKN akan semakin tinggi.

“Semoga layanan Program JKN, terutama di fasilitas kesehatan, dapat semakin praktis dan cepat diakses. Dengan sistem pelayanan yang optimal, masyarakat tentu akan merasa lebih terbantu serta nyaman”, tutup Dika.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.