Lebak (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni mengatakan Seren Taun Guru Cucuk Kasepuhan Cisungsang di Imah Gede Kasepuhan Cisungsang, Cibeber Kabupaten Lebak, Minggu merupakan refleksi rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil bumi.
"Kita melihat Seren Taun bukan sekadar sebuah perayaan adat, melainkan warisan budaya yang merefleksikan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil bumi yang diberikan-Nya," kata Andra Soni dalam perayaan Seren Taun di Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak.
Tradisi Seren Taun telah diwariskan secara turun-temurun adalah menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Pemerintah Provinsi Banten memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang yang terus menjaga dan melestarikan kearifan lokal ini.
Gubernur menegaskan bahwa tahun ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena Seren Taun Kasepuhan Cisungsang kembali masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Hal ini menjadi bukti bahwa Seren Taun bukan hanya milik masyarakat Cisungsang, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Melalui KEN, kita membuka ruang yang lebih luas bagi promosi pariwisata Banten, khususnya Kabupaten Lebak, agar semakin dikenal wisatawan nasional maupun mancanegara," kata Andra Soni.
Menurutnya, pariwisata budaya seperti Seren Taun Guru Cucuk Kasepuhan Cisungsang memiliki kekuatan besar, bukan hanya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui kunjungan wisata, tetapi juga memperkuat identitas budaya di tengah arus globalisasi.
Karena itu, Pemprov Banten berkomitmen terus mendukung, baik melalui promosi, pembinaan ekonomi kreatif, maupun peningkatan infrastruktur pendukung.
