Padang Panjang (ANTARA) - Kepala Balitbangda Sumbar, Febrina Tri Susila Putri, mengatakan pembuatan pupuk organik berbahan lokal, petani mampu memproduksi dekomposer dan pupuk organik secara mandiri sehingga ketergantungan pada pupuk kimia bisa dikurangi dan pertanian organik semakin berkembang.
Hal itu dikatakannya pada pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan lokal yang digelar Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Padang Panjang, di aula Dispangtan, Selasa dan diikuti puluhan petani di kota itu.
Pelatihan yang difasilitasi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sumatera Barat ini menghadirkan narasumber Penyuluh Swadaya Pertanian, Dewi Karlina dan Sapardi.
“Dari bahan-bahan lokal yang mudah dijumpai di lingkungan, bisa diolah menjadi dekomposer dan pupuk organik, kedua unsur ini menjadi komponen penting dalam sistem pertanian organik,” kata Febrina Tri Susila Putri.
Dekomposer yang diperkenalkan kepada peserta adalah DD 11, hasil fermentasi bahan alam yang mengandung 11 jenis bakteri, di antaranya Nitrobacter dan Azotobacter. Dekomposer ini memiliki keunggulan karena mampu mengurai lebih cepat dibandingkan dekomposer lain serta efektif dalam menghilangkan bau.
Kepala Dispangtan Padang Panjang, Ade Nafrita Anas, menyebutkan dengan pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya organik.
“Harapannya, peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh, karena dari bahan dasar yang sebenarnya mudah kita jumpai bisa diolah dan lebih bermanfaat untuk pertanian dan mudah-mudahan pertanian organik juga semakin berkembang di Padang Panjang,” kata Ade Nafrita Anas.
Ia mengatakan, kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari yang bertujuan membekali petani agar mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri sekaligus mendukung pengembangan pertanian organik di daerah.
Pada kesempatan tersebut peserta juga dilatih membuat kompos berbahan dasar kotoran hewan maupun sampah rumah tangga karena kompos ini juga dapat diperkaya dengan enzim sesuai kebutuhan tanaman, sekaligus berfungsi mencegah serangan hama dan penyakit.
