Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan menekankan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan keadilan antara perempuan dan laki-laki.
"Paul San Francisco mengatakan bahwa kesetaraan ada di keluarga. Tidak ada keluarga yang sempurna. Semuanya harus bisa saling menumbuhkan keluarga yang utuh, saling memaafkan, dan saling mengampuni," kata Anggota Komnas Perempuan Chatarina Pancer Istiyani dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakan Chatarina Pancer Istiyani dalam diskusi bertajuk "Inspirasi bagi Perempuan Indonesia agar Tangguh, Mandiri, dan Sukses".
Chatarina juga menekankan pentingnya gereja untuk mewujudkan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
"Bukan hanya membicarakan soal adil gender saja, tetapi juga bagaimana kita membangun keluarga yang bebas kekerasan. Mari diskusikan secara terus menerus dan kita cari solusinya. Hanya dengan demikian, segala bentuk kekerasan terhadap perempuan ini juga bisa dihentikan," ujar Chatarina Pancer Istiyani.
Sementara Sekretaris Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan Wali Gereja Indonesia Stefani Rengkuan mengatakan salah satu tantangan dalam menciptakan kesetaraan gender adalah budaya patriarki yang masih mengakar di masyarakat.
Stefani mendorong kolaborasi multi pihak untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh perempuan.
"Mari kita menjadi corong-corong yang menyuarakan keadilan dan kesetaraan gender di manapun kita berada. Isu gender bukan sekedar isu ketimpangan antara relasi laki-laki dan perempuan, tetapi lebih pada esensi harkat, dan martabat manusia demi keutuhan ciptaan. Kita bicara tentang gender berarti kita bicara tentang kemanusiaan," kata Stefani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komnas Perempuan tekankan peran keluarga ciptakan kesetaraan