Lubukbasung (ANTARA) - Pemilik Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Crude Palm Oil (CPO) asal Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengajak pelaku usaha di daerah itu untuk berinvestasi membangun industri hulu dalam meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
"Saya telah mencoba mengajak beberapa pelaku usaha di Lubuk Basung maupun pengusaha nasional asal Lubuk Basung untuk berinvestasi membangun industri hulu di daerah kita" kata pemilik Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Crude Palm Oil (CPO) CV Bangun Rahmat, Syahrizal di Lubuk Basung, Selasa.
Ia mengatakan pembangunan industri hulu tersebut dengan memanfaatkan sumber daya alam di daerah itu, mengingat Agam sangat kaya dengan pertanian seperti jagung, tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan lainnya.
Jagung tersebut, tambahnya bisa diolah menjadi tepung untuk pakan ayam, TBS bisa jadi CPO dan lainnya.
Dengan adanya industri tersebut maka perkerja bisa memanfaatkan anak nagari dan perputaran uang bakal terjadi di daerah tersebut.
Setelah itu harga bisa mengikuti pasar dunia dan harga menjadi stabil.
"Dengan banyaknya industri maka harga bisa bersaing di daerah tersebut," katanya.
Ia menambahkan selama ini industri hulu banyak dikuasai pelaku usaha dari luar Sumbar, sehingga perputaran uang hanya sebagian kecil terjadi di daerah.
Untuk modal membangun pabrik tergantung kapasitas produksi seperti lima ton per jam dengan modal membangun pabrik sekitar Rp50 miliar dan kapasitas produksi 65 ton per jam dengan dana Rp150 miliar.
"Modal sesuai kapasitas memproduksi CPO," katanya.
Ia mengakui telah membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Crude Palm Oil (CPO) CV Bangun Rahmat di Ranah Bataha, Pasaman Barat, dengan memanfaatkan kelapa sawit milik petani.
Rencana bakal mengembangkan di Lubuk Basung dengan menggandeng para pengusaha di Agam.