Pemkab Pasaman tingkatkan layanan fasilitas ibadah di kawasan wisata Equator Bonjol

id Pemkab Pasaman,Bupati Pasaman Sabar AS, Pasaman, Sumatera Barat,wisata Equator Bonjol

Pemkab Pasaman tingkatkan layanan fasilitas ibadah di kawasan wisata Equator Bonjol

Bupati Pasaman Sabar AS bersama jajaran pengurus Badan Pengelola Masjid Raya Syuhada Tuanku Imam Bonjol, Kecamatan Bonjol yang berlokasi di kawasan Wisata Equator Bonjol.ANTARA/Heri Sumarno

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat terus berupaya meningkatkan fasilitas dan layanan sarana ibadah di pusat kawasan wisata terpadu Equator Bonjol.

Bupati Pasaman Sabar AS di Lubuk Sikaping, Kamis mengatakan salah satunya dengan membentuk pengurus resmi Badan Pengelola Masjid Raya Syuhada Tuanku Imam Bonjol, Kecamatan Bonjol yang berlokasi di kawasan Wisata Equator Bonjol.

"Keberadaan masjid raya Syuhada tersebut merupakan mesjid yang sangat strategis berada di kawasan wisata. Makanya secara struktur pengurus kita benahi, sembari meningkatkan fasilitas dan layanan kepada pengunjung," ungkap Sabar AS.

Menurut Sabar AS keberadaan masjid tersebut merupakan perwujudan religi wisata. Para jemaah masjid yang beribadah bisa juga berwisata sejarah dan edukasi di tanah kelahiran Imam Bonjol.

"Ya religi wisata dan wisata religi. Sesuai dengan salah satu program unggulan daerah Pasaman Berimtaq," katanya.

Kedepan kata dia berkomitmen untuk senantiasa mendukung perkembangan keagamaan di tengah masyarakat.

"Itu pasti. Kita akan dukung perkembangan masjid dan keagamaan di tengah masyarakat," tegas Sabar AS.

Sabar AS yang didampingi OPD terkait memberikan dukungan penuh kepada badan pengelola untuk berinovasi dan mengembangkan pembangunan masjid Syuhada Tuanku Imam Bonjol tersebut.

"Silahkan, segala sesuatu yang mendukung lakukan, silahkan pengurus berinovasi saya dukung. Agar kedepan kawasan wisata Equator Bonjol makin jadi tujuan para wisatawan," katanya.

Camat Bonjol, Ferta Daforsa menyampaikan bahwa untuk pengembangan masjid syuhada, pengurus berencana untuk membuka akses jalan dari dalam kawasan Equator.

"Kemudian pemugaran beberapa tanaman yang berada di sekitar masjid. Kita juga meminta agar pagar pembatas antara masjid dan kawasan wisata Equator bisa dibuka untuk akses jemaah dari jalan raya," ungkap Ferta.

Ferta berharap dengan dibukanya pagar tersebut jemaah masjid tidak lagi menempuh jalan memutar keliling pagar museum untuk pelaksanaan ibadah.

"Dengan demikian kita berharap para pengunjung wisata juga dengan mudah bisa mengakses masjid. Sehingga religi wisata itu bisa diwujudkan," katanya.

Kedepan juga kata dia berharap agar pagar dari akses belakang museum juga bisa di buka dalam bentuk pintu.

"Sehingga masyarakat yang berada di belakang museum juga bisa dengan mudah menuju masjid. Masyarakat sangat antusias, kalau bisa pagar tersebut bisa dibuatkan pintunya," pungkasnya.