Padang (ANTARA) - Sehari setelah diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto pada Rabu (26/02), saldo layanan Deposito Emas Pegadaian melonjak naik, hingga tembus lebih dari 400 kg dibandingkan hari sebelumnya sebesar 300kg.
“Dalam waktu dua minggu saja Deposito Emas berhasil mencapai 300kg atau Rp500 milyar. Itu belum diresmikan, apalagi setelah diresmikan oleh Bapak Presiden, tentunya kedepan masyarakat semakin tertarik dalam berinvestasi melalui deposito emas. Disamping mendapatkan gain, mereka akan mendapatkan imbal hasil dari deposito tersebut,” kata Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan dalam keterangan tertulis di Padang, Jumat.
Ia mengatakan Deposito Emas merupakan salah satu produk andalan Bank Emas Pegadaian, yang dapat menjadi salah satu pilihan berinvestasi yang menjanjikan bagi masyarakat.
Pasalnya, fitur penyimpanan sejumlah emas yang terstandarisasi, dipercayakan oleh masyarakat kepada lembaga jasa keuangan penyelenggaraan kegiatan usaha bulion, berdasarkan kesepakatan antara para pihak, dalam hal ini Pegadaian dan Nasabah.
Adapun keunggulan dari Deposito Emas lanjutnya selain emas aman karena diasuransikan, tenor deposito juga fleksibel dengan imbal hasil.
Di mana syarat dan ketentuan Deposito Emas, nasabah tentu harus memiliki rekening Tabungan Emas Pegadaian, melakukan upgrade menjadi akun premium pada Aplikasi Pegadaian Digital vers 6.1.0 dan bertransaksi minimal lima gram.
Sementara itu, DIrektur Utama BRI Sunarso, yang merupakan induk usaha Pegadaian, mengaku optimis keberadaan Bank Emas Pegadaian dapat semakin dekat dengan masyarakat untuk mengatasi masalah tanpa masalah.
“Sekarang sudah ada Bank Emas. Sebenarnya dari dulu Pegadaian sudah menjalankan ini, jika anda punya emas, silahkan ditransaksikan, disimpan di Bank Emas ini (Pegadaian), tentang keamanan, dijamin aman lahir dan batin,” jelasnya.
Bank Emas atau Bullion Bank merupakan salah satu inisiatif pemerintah yang terhimpun dalam Asta Cita Prabowo-Gibran.
Dengan bangga, Presiden menyambut lahirnya Bank Emas pertama di Indonesia.
“Menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga pertama kali dalam sejarah bangsa Indonesia yang punya cadangan emas ke-6 terbesar di dunia, untuk pertama kali akan memiliki Bank Emas,” kata Presiden Prabowo dalam sambutannya pada saat peresmian Bank Emas Pegadaian.
Bank Emas hadir dengan tujuan hilirisasi dan optimalisasi pengelolaan emas dalam negeri, sehingga dapat memperkuat ekosistem industri emas nasional, meningkatkan cadangan emas negara, dan mengurangi ketergantungan pada penyimpanan emas di luar negeri.
Disamping itu, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi hingga Rp245 triliun, dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru.
Pegadaian adalah perusahaan jasa keuangan pertama yang mengantongi izin menjalankan kegiatan usaha bulion yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Desember 2024 lalu, yang menjadikan Pegadaian sebagai Bank Emas pertama di Indonesia.
Melalui surat tersebut, Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha bullion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi maupun Perdagangan Emas.