Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto merasa prihatin dan menyatakan Pemerintah Indonesia siap memberikan yang terbaik untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Vanuatu.
Pernyataan tersebut diungkapkan Menko PMK Pratikno saat melepas secara langsung keberangkatan pesawat pengangkut bantuan untuk penanganan dampak gempa bumi Vanuatu di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat sore.
Menurut Pratikno, selain bantuan logistik, Presiden juga menyiapkan supaya Pemerintah Indonesia mengirimkan tim dokter hingga paramedis terbaik untuk membantu penanganan korban gempa bumi di negara sahabat itu.
Hal ini menyusul adanya status darurat atas gempa bumi negara kepulauan Pasifik, Vanuatu, pada Selasa (17/12) yang dilaporkan mengakibatkan 80.000 jiwa terdampak, termasuk 14.104 anak dan 769 penyandang disabilitas. Sebanyak 18 orang meninggal dunia, 200 mengalami luka-luka, dan 947 orang mengungsi ke gereja serta rumah penduduk di Manples, Britano, Kaweriki, dan Kona Vanuatu.
Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan memfasilitasi sebanyak 15 orang dokter - paramedis yang terdiri atas dokter spesialis (bedah, ortopedi, penyakit dalam, anastesi, dan emergensi medis), dokter umum, perawat, apoteker, dan ahli bidang logistik medis kegawatdaruratan.
"Presiden meminta supaya tim medis yang diberangkatkan ini bisa bertugas sebaik-baiknya, berkomunikasi dan bekerja dengan baik dengan otoritas setempat demi masyarakat Vanuatu. Mereka adalah negara sahabat kita," kata Pratikno menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto.
Tim dokter dan paramedis Indonesia yang akan diberangkatkan untuk membantu penanganan masyarakat korban gempa bumi Vanuatu, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (27/12/2024) (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)
Adapun ke-15 orang dokter dan tenaga paramedis tersebut diberangkatkan berbarengan dengan pengiriman bantuan logistik berupa barang kebutuhan pokok dan kebutuhan pengungsian dari Pemerintah Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan belasan jenis bantuan seperti obat-obatan, peralatan medis, antibakteri dan makanan hingga logistik pengungsian yang memiliki berat total 50,5 ton dan bernilai Rp11.753.262.314 atau setara dengan 726.904 dolar Amerika Serikat.
Bantuan tersebut diangkut menggunakan dua pesawat udara: Garuda Indonesia bernomor PK-GFM dan BBN Airline PK-BBN dari Base Ops SUMA 1 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat pukul 17:00 WIB.
Pesawat diberangkatkan dengan rute Jakarta langsung menuju ke Jayapura untuk kemudian sampai di Kota Port Vila, Vanuatu, selanjutnya dijadwalkan kembali ke Jakarta, pada Sabtu (28/12) melalui transit dari Bandara Internasional Fiji.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Prabowo prihatin, siap berbuat terbaik bantu rakyat Vanuatu