Padang Panjang (ANTARA) - Pj. WaliKota, Padang Panjang, Sumatera Barat, Sonny Budaya Putra, mengatakan Integrasi program dan kolaborasi lintas sektor penting dalam mewujudkan zero stunting dikota itu, lintas sektor diminta saling berkolaborasi.
"Semua OPD harus berperan aktif sesuai tupoksi. Satukan langkah, perkuat sinergi, dan jadikan zero stunting sebagai prioritas bersama,” kata Sonny pada rapat koordinasi Tim
Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Rabu (18/12) di aula rumah dinas Walikota Guguak Malintang.
Menurut dia, Dinas Kesehatan berperan terhadap layanan gizi dan kesehatan optimal. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berperan mengedukasi pola hidup sehat di sekolah. Dinas Sosial PPKBPPPA terkait pendampingan keluarga berisiko stunting. Serta PKK dan kader posyandu perihal monitoring langsung ke lapangan.
"Lakulan pendekatan berbasis data. Intervensi fokus pada lokus prioritas. Yaitu ibu hamil, anak balita, dan remaja calon pengantin. Kemudian, penggunaan data e-PPGBM dan survei sebagai dasar kebijakan. Penguatan peran keluarga, edukasi pola makan sehat, pemenuhan gizi seimbang, ASI eksklusif. Tingkatkan peran ibu dan keluarga dalam pencegahan stunting. Pastikan anggaran yang tersedia digunakan tepat sasaran dan berdampak nyata,” jelas Sonny.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si, menyebutkan penurunan stunting di Padang Panjang salah satunya dilakukan melalui Gerakan Bapak Ibu Asuh Cegah Stunting (Basunting) yang sudah berjalan selama tiga tahun sejak 2022.
"Selama tiga tahun gerakan Basunting sudah berhasil mengumpulkan donasi dari berbagai pihak, baik swasta, BUMN, BUMD dan lintas OPD. Gerakan Basunting akan berubah nama dengan Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)," ungkap Osman Bin Nur.
Hingga saat ini tren penurunan stunting di Kota Padang Panjang menunjukkan hasil yang baik. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Kota Serambi Mekkah ini berada di posisi kedua terendah di Sumatera Barat, diangka 15,8 persen.
Sementara dari Data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Triwulan IV-2024 mencatatkan sebanyak 327 balita stunting (9,71%). Terjadi penurunan dari triwulan I-2024 sebanyak 466 balita (13,3%) dan Pemkot Padang Panjang, terus berupaya menargetkan zero stunting di kota itu.
Pada rakor TPPS tersebut Pemkot Padang Panjang, juga menyerahkan bantuan program Basunting kepada sejumlah sasaran, penyerahan penghargaan kepada bapak ibu asuh anak stunting atas dukungan dan partisipasi gerakan Basunting 2024 diantaranya pimpinan Cabang Bank Nagari, pimpinan Cabang Bank BRI, direktur utama BSM, Baznas, kepala Satpol PP dan Damkar, organisasi Perantau Jawa, Keluarga Pedagang Bakso Nusantara dan lembaga di Kelurahan Ekor Lubuk.
Berita Terkait
Ikuti Labinov, inovasi Padang Panjang menggembirakan
Rabu, 18 Desember 2024 20:37 Wib
Polresta Padang ungkap kasus pencurian sepeda motor oleh Polisi gadungan (Video)
Rabu, 18 Desember 2024 19:13 Wib
Memeriahkan HUT ke 129, BRI RO Padang Gelar Donor Darah
Rabu, 18 Desember 2024 18:50 Wib
Beautifikasi jalan tol Padang - Sicincin
Rabu, 18 Desember 2024 15:08 Wib
Uji coba fungsional tol Padang - Sicincin
Rabu, 18 Desember 2024 14:33 Wib
Uji coba fungsional tol Padang - Sicincin
Rabu, 18 Desember 2024 14:32 Wib
Sarana Memahami Hukum Bagi Pelajar, Program Jaksa Mengajar Dilaunching
Rabu, 18 Desember 2024 10:12 Wib
Polresta Padang siapkan pengamanan momen Natal dan tahun baru
Selasa, 17 Desember 2024 19:56 Wib