Padang (ANTARA) - Beredar potongan video Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Ekos Albar, membawa handphone saat debat publik ke dua yang berlangsung Selasa (19/11/2024) malam.
Video itu kemudian viral dengan narasi yang dibangun menyudutkan Calon Wakil Gubernur Sumbar nomor urut 2 itu. Di dalam video yang beredar, terlihat Ekos meletakkan handphonenya di atas mimbar debat.
Sesekali, Ekos mengecek handphonenya. Lalu, video tersebut dipotong saat Ekos menyerahkan kertas beserta handphonenya ke seorang pengawal pribadi (Walpri) di bawah panggung.
Potongan video itu kemudian heboh dan banyak netizen yang menyebut bahwa Ekos membawa contekan. Bahkan ada juga yang menuduh bahwa tindakan ini suatu pelanggaran.
Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Sumbar, Ory Sativa Syakban, menegaskan bahwa tidak ada aturan dalam tata tertib debat larangan untuk pasangan calon membawa handphone dan contekan.
"Tidak ada pengaturan larangan paslon membawa handphone ke mimbar termasuk membawa contekan atau konsep tulisan," ujar Ory, Rabu (20/11/2024).
Namun, kata Ory, penyelengara debat akan memberikan saran agar tidak membawa handphone. Hal ini supaya tidak menganggu jaringan microphone yang nantinya akan merugikan paslon itu sendiri.
"Karena di mimbar ada microphone yang ketika didekatkan ke smartphone, itu akan terganggu jaringannya. Beberapa kasus di debat di daerah kita lihat, itu ketika paslon menjawab mic tidak berfungsi.
"Maka pihak penyedia penyelenggara akan memohon ke kami disampaikan kepada paslon.
Semuanya untuk kenyamanan paslon," sambung Ory.
Sekali lagi, Ory menegaskan, tindakan yang dilakukan paslon nomor urut 2 tidak sama sekali menyalahi aturan. Karena memang tidak tertuang dalam peraturan tata tertib debat.
"Kami tidak ada aturan dalam tata tertib debat. Dan ini tidak dilarang dan tidak suatu pelanggaran," imbuhnya.
Terpisah, Ekos menjelaskan alasannya membawa handphone ke mimbar karena bahan debat yang berkaitan dengan data-data sengaja disimpannya di handphone.
Ia menegaskan, di dalam debat seorang calon pemimpin harus bicara sesuai fakta, tidak hanya sebatas teori atau retorika. Sehingga masyarakat tidak jadi keliru dalam menanggapi setiap statement yang dikeluarkan oleh paslon.
"Debat itu mengadu gagasan, bukan hanya sekadar retorika untuk mencari simpatik masyarakat, atau bahkan menyerang personal. Jadi, jangan membohongi masyarakat dengan kalimat-kalimat yang baik tapi tidak sesuai faktanya," ucapnya.*
Berita Terkait
Survei Polstra Tempatkan Elektabilitas Calon Berdekatan, Begini Kata Mahyeldi-Vasko
Kamis, 21 November 2024 10:55 Wib
Hasil Survei Polstra: Head to Head Pilgub Sumbar Sengit
Selasa, 19 November 2024 11:51 Wib
Jubir Mahyeldi-Vasko: Epyardi Asda tak Punya Visi yang Jelas untuk Sumbar
Kamis, 14 November 2024 19:33 Wib
Cegah Aksi Premanisme, Epyardi-Ekos Akan Pasang CCTV di Objek Wisata
Kamis, 14 November 2024 19:30 Wib
Epyardy-Ekos libatkan perantau Minang di 20 negara untuk bangun Sumbar
Rabu, 13 November 2024 23:37 Wib
Ekos Albar Ceritakan Cara Turunkan Angka Stunting Saat Jadi Wakil Wali Kota Padang
Kamis, 7 November 2024 18:16 Wib
Ustad Abdul Somad Doakan Epyardi Asda Jadi Gubernur Sumbar
Rabu, 30 Oktober 2024 9:31 Wib
Epyardi Asda Programkan Beasiswa Seratus Anak Sumbar Kuliah di Luar Negeri
Minggu, 20 Oktober 2024 8:20 Wib