Batusangkar (ANTARA) - Pemerintahan Kabupaten Tanah Datar melarang keras masyarakat yang bermukim di sekitaran Gunung Marapi untuk mendekati radius 4,5 kilometer dari puncak kawah.
Penjabat Sementara Bupati Tanah Datar Arry Yuswandi, di Batusangkar Sabtu, mengatakan radius 4,5 tersebut merupakan jarak cukup aman yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk saat ini setelah status Gunung Marapi naik kembali ke level III.
"Kita harapkan apapun alasannya untuk tidak berada di zona tersebut. Kita tidak ingin hal serupa seperti di Gunung Lewotobi laki-laki terjadi di Tanah Datar dan daerah sekitar gunung Merapi," kata Arry Yuswandi saat rapat koordinasi penanganan erupsi gunung Merapi.
Dia mengatakan, kepada pemerintah terkecil atau Pemerintah Nagari (desa) untuk proaktif menyampaikan informasi kepada masyarakat di daerah setempat.
Karena menurutnya kesiapsiagaan ini penting sebagai bentuk upaya dalam meminimalisir dampak yang akan terjadi.
Meskipun berdasarkan data pemetaan lokasi bencana Gunung Marapi, jarak pemukiman terdekat dengan kawah gunung adalah tujuh kilometer, yaitunya di wilayah Koto Baru, Kecamatan X Koto.
"Namun kita tidak ingin ada keterlambatan, nanti kalau sudah erupsi, lalu meletus, kita baru sibuk semuanya nah tentu ini sudah terlambat bagi kita" kata dia.
Tidak lupa dia mengingatkan, kepada masyarakat yang bermukim di sekitar lembah ataupun aliran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Sementara itu Harmensyah, Widyaiswara Ahli Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyampaikan arahan dari Kepala BNPB agar permasalahan erupsi Gunung Marapi betul-betul dengan baik dengan struktur komando.
Teks foto : Hasil rapat koordinasi penanganan erupsi Gunung Marapi di Indojolito Batusangkar Sabtu, (9/11) (Antara/Etri Saputra)