Padang (ANTARA) - Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat (Sumbar) mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada anak-anak dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Malaysia.
"Selama kegiatan di kelas, para mahasiswa fokus pada tema menumbuhkan rasa cinta dan nasionalisme," kata Koordinator Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana UNP Rayendra di Padang, Senin.
Rayendra mengatakan pembelajaran nilai-nilai nasionalisme tersebut merupakan bagian dari rangkaian pengabdian internasional yang dilakukan mahasiswa UNP di Sanggar Belajar Meru, Selangor, Malaysia.
Ia mengatakan para siswa-siswi diajak untuk lebih jauh mengenal identitas dan keragaman adat serta budaya yang dimiliki Indonesia. Hal ini tergolong penting agar mereka tidak melupakan tanah kelahirannya meskipun tidak berada di Indonesia.
Tidak hanya teori, sambung dia, anak didik tersebut juga dilatih tentang tarian daerah salah satunya Tari Indang yang menjadi simbol kebersamaan dan kekompakan.
Tari indang adalah seni tarian khas Minangkabau yang memiliki makna religius dan sosial. Berasal dari pengaruh ajaran Islam, tarian ini sering dipentaskan dalam acara keagamaan dan adat. Para penari duduk berbaris sambil melakukan gerakan dinamis yang selaras dengan lantunan syair islami.
Rayendra mengatakan program pengabdian yang menjadi bagian dari program student mobility mahasiswa UNP tersebut merupakan kontribusi konkret perguruan tinggi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin keempat yakni pendidikan berkualitas.
"Dengan memastikan akses pendidikan yang inklusif dan merata bagi populasi rentan yaitu anak-anak PMI," jelas Rayendra.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa pascasarjana Teknologi Pendidikan UNP, Dewi Kartina mengatakan pengabdian internasional tersebut merupakan salah satu upaya penguatan jejaring di kancah internasional.
"Ini juga menambah pengalaman global bagi kami mahasiswa UNP sebagai universitas berkelas dunia," kata dia.
