Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengemukakan upaya mempercepat perbaikan rumah tinggal yang rusak akibat gempa bumi Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ditempuh pemerintah dengan memperbanyak tim asesmen lapangan.
"Mayoritas pengungsi korban gempa bumi di Kabupaten Bandung berharap rumah tinggal mereka bisa segera diperbaiki," kata Mensos Saifullah Yusuf usai meninjau posko pengungsi gempa bumi Kabupaten Bandung di Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung Barat, Rabu.
Ia mengatakan bahwa perbaikan rumah pasca-bencana yang bersumber dari kocek pemerintah memerlukan kalkulasi matang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
"Pemerintah itu kan nggak boleh kemahalan, tapi nggak boleh kemurahan. Ini problemnya, itu yang harus pas betul," kata Mensos.
Untuk itu, lanjut dia, dibutuhkan tim asesmen yang bertujuan untuk memastikan kondisi rumah sesuai dengan data dan fakta yang dilaporkan kepada otoritas berwenang.
Untuk mempercepat proses, kata Mensos Saifullah, jumlah asesor akan ditambah dan BNPB akan berperan dalam mendukung kegiatan ini. Jika diperlukan, bantuan juga bisa datang dari pemerintah provinsi atau kabupaten.
"Kemensos siap memberikan tambahan jika situasi mendesak," kata Mensos.
Sementara itu kerusakan bangunan yang dilaporkan dari Posko BNPB setempat diketahui sebanyak 6.126 rumah terdampak dengan 894 unit diantaranya rusak berat, 1.696 unit rusak sedang, dan 3.536 unit rusak ringan.
Gempa juga merusak sarana pendidikan sebanyak 91 unit dan sarana ibadah 96 unit, 12 unit sarana kesehatan termasuk puskesmas, dan 27 fasilitas umum seperti pasar dan lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah tambah asesor percepat perbaikan rumah rusak gempa Bandung