Pemprov Sumbar minta Pemkot Pariaman tingkatkan promosi Tabuik

id Pemprov Sumbar,berita pariaman,berita sumbar,tabuik pariaman

Pemprov Sumbar minta Pemkot Pariaman tingkatkan promosi Tabuik

Arsip Foto - Wisatawan mengabadikan prosesi pembuangan dua Tabuik dibuang ke laut di Kota Pariaman dengan gawai pada pelaksanaan kegiatan Tabuik 2022. ANTARA/Aadiaat M. S.

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman meningkatkan promosi kegiatan tahunan budaya dan wisata Tabuik yang akan dilaksanakan mulai 7 sampai 21 Juli 2024 karena masih banyak wisatawan belum mengetahuinya.

"Sebagian besar perantau menanyakan kepada saya, kapan Tabuik dilaksanakan. Jadi saya lihat promosinya masih kurang. Jadi promosinya harus intens," kata Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin usai menghadiri Sidang Paripurna Peringatan HUT ke 22 Pariaman di DPRD Kota Pariaman, Selasa

Ia mengatakan banyak pihak yang tidak mengetahui kapan kegiatan tersebut dilaksanakan. Selain itu jadwal rangkaian kegiatan atau prosesi dalam Tabuik selama kegiatan budaya itu dilaksanakan juga belum diketahui.

Menurutnya kegiatan budaya yang dikemas untuk pariwisata tersebut jauh hari harus diketahui oleh masyarakat luas sehingga kegiatan yang berlangsung selama 14 hari itu dihadiri oleh banyak wisatawan.

"Kegiatan Tabuik sangat luar biasa, kami sangat mendukung sekali kegiatan ini. Kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik, dan kami juga berharap semua masyarakat mendukung," katanya.

Ia mengatakan Pemprov Sumbar mendukung terlaksananya Tabuik karena substansi kegiatan tersebut adalah budaya dan budaya yang dipromosikan melalui pariwisata.

"Kontennya adalah kebudayaan, nilai seni yang sudah turun temurun yang merupakan karya dari manusia," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat bersama masyarakat di daerah itu mengagendakan pelaksanaan kegiatan budaya dan wisata tahunan Pesona Hoyak Tabuik mulai 7 sampai 21 Juli 2024.

"Kegiatan dilaksanakan selama 15 hari, ini tujuannya untuk menyesuaikan puncak pelaksanaan Tabuik jatuh pada hari Minggu," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi di Pariaman.

Ia mengatakan selama 15 hari tersebut kegiatan tidak saja diisi dengan prosesi pada Tabuik namun juga berbagai kegiatan pendukung yang berhubungan dengan Tabuik dan budaya Pariaman.

Hal tersebut, lanjutnya juga merupakan permintaan Kementerian Pariwisata RI karena Pesona Hoyak Tabuik masuk ke dalam Kalender Event Nasional atau Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.