Padang (ANTARA) - Indonesia Re bekerja sama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan memberikan dukungan untuk pengembangan potensi industri kuliner randang di Sumatera Barat untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.
Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu di Padang, Rabu, menyebut dukungan terhadap industri kuliner tersebut diberikan dalam bentuk edukasi dan bantuan pendanaan.
"Kita memberikan edukasi mengenai asuransi ekspor kepada pelaku usaha mikro kecil (UKM) yang siap melakukan ekspor dan bantuan pendanaan, bibit dan pupuk kepada petani yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Rendang Minang (HIPERMI)," katanya.
Ia mengatakan, sebagai perusahaan plat merah, Indonesia Re tidak hanya berkonsentrasi untuk menghasilkan laba tetapi juga memegang tanggung jawab untuk melakukan
pembangunan berkelanjutan bersamaan dengan menebar manfaat dari sisi ekonomi, sosial, lingkungan dan hukum.
Pelaksanaannya dilakukan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program tersebut berprinsip bahwa integrasi dengan berbagai pihak merupakan bagian dari upaya pengembangan bisnis perusahaan.
Ia menyebut program TJSL dari indonesia Re fokus pada tiga hal yaitu pendidikan, lingkungan hidup dan UMKM.
"Industri randang di Sumbar yang kita bantu ini memenuhi semua kriteria itu. Pendidikan kita berikan dalam bentuk pelatihan dan edukasi, UMKM melalui pelaku usaha randang sementara lingkungan hidup bagi petani yang tergabung dalam HIPERMI, telah menggunakan sistem organik," katanya.
Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM & Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Yanuar Walid menyebutkan program yang dilaksanakan di Sumbar merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjalankan pilar ekonomi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) No delapan tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi Indonesia Re terhadap UMK.
"Program pendanaan UMK ini merupakan prioritas dari Kementerian BUMN Keasdepan TJSL," katanya.
Sementara itu Kakanwil DJPb provinsi Sumatera Barat, Syukriah HG menyebutkan salah satu potensi ekonomi yang sedang didorong oleh Kanwil DJPb Sumbar adalah peningkatan industri pangan randang untuk memenuhi pasar domestik dan internasional.
"Industri pangan juga harus didukung dengan ketersediaan bahan baku. Karena itu dalam HIPERMI tidak hanya beranggotakan pengusaha masakan jadi saja, tapi juga dibentuk divisi Agro (petani) yang berperan dalam menjamin ketersediaan bahan baku pangan," ujarnya.
Ia mengapresiasi Indonesia Re yang disebutnya sebagai BUMN pertama yang ikut mendukung pengembangan industri kuliner di Sumbar melalui HIPERMI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia Re dukung ekspor randang UKM Sumbar
Berita Terkait
Pemkab Pasaman Barat sambut baik peran Bank Nagari majukan pendidikan
Selasa, 20 Februari 2024 20:38 Wib
PLN UIW Sumbar inisiasi forum kolaborasi dukung majukan ekonomi daerah
Jumat, 24 Juni 2022 16:04 Wib
Tingkatkan kekompakan dan kinerja unit layanan, GM sapa pegawai ULP Mentawai
Rabu, 8 Juni 2022 9:54 Wib
Tingkatkan Rasio Elektrifikasi Desa, PLN nyalakan listrik desa di Siberut Utara
Rabu, 29 Desember 2021 10:27 Wib
UNIQLO ajak masyarakat ikuti program donasi pakaian
Minggu, 24 Oktober 2021 9:54 Wib
Awalnya RE belanja pakai uang fotocopy, lalu diamankan polisi eh dilepas lagi karena ini
Selasa, 17 Agustus 2021 20:42 Wib
Marinir Indonesia-Amerika Latihan Tembus Gelombang
Jumat, 11 Juni 2021 14:20 Wib
Bangun jaringan 16,14 Km,PLN Sumbar hadirkan listrik di Dusun Kepulauan Mentawai
Jumat, 9 April 2021 9:18 Wib