Dampak bencana tersebut, juga menyebabkan satu masjid rusak berat dan belasan rumah warga, dari pantau di lokasi bencana, Minggu pagi.
Faiz (24) pemuda Galudua ketika dikonfirmasi membenarkan bangunan SDN 03 sudah ambruk ke tanah, hanya satu bangunan yang terlihat berdiri. Namun kondisinya tidak diketahui.
Posisi bangunan SDN 03 berdekatan dengan aliran sungai Tuhua, dimana tempat aliran material bebatuan, kayu akibat Galodo.
Personel Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Agam sudah tiba dilokasi permukiman penduduk terdampak Galodo.
Sebelumnya informasi dihimpun bencana Galodo terjadi sekitar pukul 22.00 Wib, disaat hujan dengan intensitas tinggi membuat sungai Tuhua dipenuhi materil kayu dan rumpun bambu dari arah Gunung Singgalang.
Warga setempat menyebutkan curah hujan lebat disertai petir sejak Sabtu senja sehingga terjadi bencana Galodo.
Warga panik karena air sungai yang deras disertai material limbah kayu dan rumpun bambu dari Gunung Singgalang.
Musibah itu menerjang di anak sungai dan jalan. Air melaju kencang membawa bebatuan dan kayu ke hilir. Melintasi Desa Gantiang, terus ke Koto Gadang dan meluncur ke Ngarai Sianok
Dari laporan lainnya, musibah juga dikabarkan menimpa Balingka, Kabupaten Agam.
Selain itu, banjir juga menerjang sejumlah rumah di Malalak Timur. Selain itu, jalan menuju Maninjau putus dan sejumlah rumah hanyut.
Bencana banjir bandang juga terjadi disejumlah titik di Kabupaten Tanah Datar. Akibat bencana tersebut sejumlah jembatan rusak, sejumlah rumah rusak dan diduga ada korban jiwa.*