Kurator: WTBOS tampilkan sejumlah tradisi anak nagari
Padang (ANTARA) - Kurator Galanggang Arang Stasiun Kayutanam Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) Mahatma Muhamad mengatakan, kegiatan kebudayaan yang digelar pada 28-29 Oktober tersebut akan menampilkan sejumlah tradisi anak nagari (desa).
"Kegiatan ini akan menampilkan tradisi budaya anak nagari se-Kabupaten Padang Pariaman dan sekitarnya," kata Kurator Galanggang Arang Stasiun Kayutanam WTBOS Mahatma Muhamad di Padang, Senin.
Selain tradisi anak nagari, WTBOS juga akan menampilkan pameran kuliner dan UMKM, dialog warisan budaya, lomba layang-layang, mural WTBOS bersama anak nagari, pameran seni dan arsip hingga pergelaran seni budaya dan tradisi Arak Bajamba.
Belasan sanggar seni anak nagari juga akan meramaikan pergelaran selama dua hari antara lain Darak Badarak, Sanggar Warih Bajawek, Komunitas Seni Nan Tumpah, Mahoni Musik, Musik Puisi SMAN 1 Batang Anai, Sanggar Umbuik Mudo, Sanggar Seni Rumah Gadang, Studio Lukis Kamal Guci, Rabab Galuak, Rayen and Friends, Sanggar Binuang Sati, Salawat Dulang, Silek Galombang, dan Sanggar Tuah Sepakat.
Tidak hanya itu, sejumlah seniman juga akan menampilkan karya di antaranya Kamal Guci (pameran lukisan), Bodi Dharma (pameran sketsa), Ariq Al Hani (pameran foto arsip) dan Arif Rahman (commision art).
Pameran tersebut dilakukan di dalam Kereta Api Lembah Anai rute Kayutanam-Bandara Internasional Minangkabau. Pameran seni rupa di atas gerbong kereta itu merupakan pertama kalinya dilakukan di Sumatra.
Kemudian, pameran kuliner dan UMKM akan diisi 16 UMKM dari anak nagari se-Kabupaten Padang Pariaman. Beberapa produk unggulan yang ditampilkan di antaranya pangan hasil olahan durian yang menjadi ikon Nagari Kayutanam.
"Kita juga akan menampilkan kerajinan seperti batik tulis, sulaman dan berbagai macam aksesoris," kata dia.
Secara umum kegiatan Galanggang Arang ditujukan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai universal dari WTBOS, melibatkan masyarakat dan dunia, serta memanfaatkannya sebagai sumber pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang mendukung ketahanan budaya serta kesejahteraan masyarakat.
Untuk menyemarakkan kegiatan WTBOS, terhitung 28 dan 29 November 2023 layanan kereta api rute Lembah Anai digratiskan. Pengunjung dapat melihat langsung karya seni dari perupa Sumatra Barat di atas kereta yang berjalan di jalur WTBOS.
Tambahan informasi, Stasiun Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman berada di zona B WTBOS. Zona ini merupakan rangkaian jalur kereta api penghubung Kota Sawahlunto dan Pelabuhan Emmahaven yang sekarang bernama Teluk Bayur.
Jalur tersebut juga melewati beberapa kabupaten kota lainnya seperti Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Sementara itu, Ketua Panitia Galanggang Arang Nanda Andika Saputra kegiatan WTBOS sekaligus ditujukan untuk mengajak anak nagari merayakan warisan yang diakui dunia. Apalagi, keberadaan jalur kereta telah mendorong berkembangnya aktivitas sosial budaya dan sosial ekonomi masyarakat setempat.
"Kegiatan ini merupakan dorongan agar anak nagari semakin optimistis mengembangkan daerahnya, terutama yang berada pada kawasan WTBOS," kata dia berharap.
"Kegiatan ini akan menampilkan tradisi budaya anak nagari se-Kabupaten Padang Pariaman dan sekitarnya," kata Kurator Galanggang Arang Stasiun Kayutanam WTBOS Mahatma Muhamad di Padang, Senin.
Selain tradisi anak nagari, WTBOS juga akan menampilkan pameran kuliner dan UMKM, dialog warisan budaya, lomba layang-layang, mural WTBOS bersama anak nagari, pameran seni dan arsip hingga pergelaran seni budaya dan tradisi Arak Bajamba.
Belasan sanggar seni anak nagari juga akan meramaikan pergelaran selama dua hari antara lain Darak Badarak, Sanggar Warih Bajawek, Komunitas Seni Nan Tumpah, Mahoni Musik, Musik Puisi SMAN 1 Batang Anai, Sanggar Umbuik Mudo, Sanggar Seni Rumah Gadang, Studio Lukis Kamal Guci, Rabab Galuak, Rayen and Friends, Sanggar Binuang Sati, Salawat Dulang, Silek Galombang, dan Sanggar Tuah Sepakat.
Tidak hanya itu, sejumlah seniman juga akan menampilkan karya di antaranya Kamal Guci (pameran lukisan), Bodi Dharma (pameran sketsa), Ariq Al Hani (pameran foto arsip) dan Arif Rahman (commision art).
Pameran tersebut dilakukan di dalam Kereta Api Lembah Anai rute Kayutanam-Bandara Internasional Minangkabau. Pameran seni rupa di atas gerbong kereta itu merupakan pertama kalinya dilakukan di Sumatra.
Kemudian, pameran kuliner dan UMKM akan diisi 16 UMKM dari anak nagari se-Kabupaten Padang Pariaman. Beberapa produk unggulan yang ditampilkan di antaranya pangan hasil olahan durian yang menjadi ikon Nagari Kayutanam.
"Kita juga akan menampilkan kerajinan seperti batik tulis, sulaman dan berbagai macam aksesoris," kata dia.
Secara umum kegiatan Galanggang Arang ditujukan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai universal dari WTBOS, melibatkan masyarakat dan dunia, serta memanfaatkannya sebagai sumber pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang mendukung ketahanan budaya serta kesejahteraan masyarakat.
Untuk menyemarakkan kegiatan WTBOS, terhitung 28 dan 29 November 2023 layanan kereta api rute Lembah Anai digratiskan. Pengunjung dapat melihat langsung karya seni dari perupa Sumatra Barat di atas kereta yang berjalan di jalur WTBOS.
Tambahan informasi, Stasiun Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman berada di zona B WTBOS. Zona ini merupakan rangkaian jalur kereta api penghubung Kota Sawahlunto dan Pelabuhan Emmahaven yang sekarang bernama Teluk Bayur.
Jalur tersebut juga melewati beberapa kabupaten kota lainnya seperti Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Sementara itu, Ketua Panitia Galanggang Arang Nanda Andika Saputra kegiatan WTBOS sekaligus ditujukan untuk mengajak anak nagari merayakan warisan yang diakui dunia. Apalagi, keberadaan jalur kereta telah mendorong berkembangnya aktivitas sosial budaya dan sosial ekonomi masyarakat setempat.
"Kegiatan ini merupakan dorongan agar anak nagari semakin optimistis mengembangkan daerahnya, terutama yang berada pada kawasan WTBOS," kata dia berharap.