Kemnaker dan Komisi IX DPR RI gelar vokasi dan pemagangan di Agam

id Kemnaker RI ,Legislator RI, Ade Rezki Pratama

Kemnaker dan Komisi IX DPR RI gelar vokasi dan pemagangan di Agam

Kemnaker RI saat memberikan arahan kepada warga tentang peluang kerja ke luar negeri dalam sosialisasi pelatihan vokasi dan pemagangan di Agam (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) bersama dengan Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi pelatihan vokasi dan pemagangan yang diikuti oleh ratusan warga di Pekan Kamis, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

"Ini penting karena setiap tahunnya banyak lulusan baru setingkat SMA maupun sarjana kesulitan mendapatkan pekerjaan akibat belum terjadinya keseimbangan antara jumlah lulusan dengan lapangan pekerjaan, salah satu kesempatan besar saat ini kebutuhan pekerja migran di Jepang," kata Legislator RI, Ade Rezki Pratama, Minggu.

Ia menyebut untuk kerjasama bekerja ke Jepang, Indonesia telah memberangkatkan peserta pemagangan ke Jepang sejak tahun 1993 dengan jumlah peserta yang diberangkatkan lebih dari 85.415 orang peserta.

"Sekitar 20.000 orang masih mengikuti

pemagangan di Jepang, dengan bermodal keterampilan dan pengalaman, sekembali dari Jepang, alumni bekerja di perusahaan atau mendirikan usaha mandiri," kata dia.

Ade menyebut lebih dari 8.000 orang alumni mendirikan usaha mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.

Menurutnya, vokasi atau keterampilan yang berhubungan dengan model, prinsip, dan prosedur sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini, untuk itu Kemnaker RI menyediakan balai vokasi di berbagai daerah termasuk Sumatera Barat.

"Artinya vokasi menjadi hal penting untuk menggabungkan bakat dan minat pencari kerja, informasi balai vokasi ini yang kami arahkan dalam sosialisasi ini, semua gratis untuk mendapatkan keterampilan kerja," katanya.

Ia menambahkan tenaga kerja asal Indonesia dinilai memiliki kelebihan keramahan dan sopan santun tinggi namun kerap tertinggal dalam penguasaan bahasa asing.

"Balai vokasi yang lebih dikenal sebagai balai latihan kerja (BLK) memberikan akses penguasaan bahasa asing ini, penting untuk migran yang saat ini dibutuhkan di Jepang, Korea dan Jerman, gaji yang disediakan minimal di angka Rp 20 juta," katanya.

Sub Koordinator Promosi dan Kerjasama Pemagangan Kemnaker RI, Asep Mirwan Achmad mengatakan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) adalah Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas).

"Tujuan dari lembaga ini adalah untuk melatih tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan sehingga menurunkan tingkat pengangguran," katanya.

Ia menyebut untuk Indonesia saat ini terdapat 21 UPT BPVP dengan 12 kejuruan yang bisa diikuti tanpa batas usia karena bersifat inklusif.

“Berbagai program-program pelatihan sudah disiapkan oleh pemerintah, khususnya dari Kementerian Ketenagakerjaan. Program pelatihan tersebut baik yang bersifat teknis, manajerial, peningkatan produktivitas, maupun kewirausahaan," pungkasnya.