Gubernur Sumbar kukuhkan enam Pendekar Minang

id Silek Minang,Karang indang,mahyeldi

Gubernur Sumbar kukuhkan enam Pendekar Minang

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengukuhkan gelar enam Pandeka Minang di Pariaman. (ANTARA/HO-Biro Adpim Sumbar)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi melewakan (mengukuhkan) gelar enam pandeka (pendekar) Minang dari Perguruan Silat Karang Indah Korong Kabun sebagai upaya untuk melestarikan kearifan budaya daerah.

"Silek (silat) tidak bisa dilepaskan dari jati diri orang Minangkabau. Ini merupakan salah satu warisan budaya nenek moyang yang harus dilestarikan. Apalagi silek juga telah tercatat sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco," katanya di Padang Pariaman, Minggu.

"Silek adalah bagian dari tradisi dan budaya Minangkabau, maka dari itu kita wajib menjaga dan melestarikan salah satu identitas diri yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang," ucap Mahyeldi.

Gubernur mengatakan kearifan lokal Minangkabau tampak nyata dari pola hidup masyarakat yang menjujung tinggi adat dan agama, sehingga muncul ungkapan "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah".

Silek merupakan salah satu perwujudan dari kearifan lokal yang mengandung banyak makna dan pengajaran di dalamnya sehingga menjadi pelengkap bagi laki-laki Minangkabau yang hendak pergi merantau.

"Silek dikenal dengan fungsinya untuk pertahanan diri dan pertahanan wilayah. Selain itu, silek juga sarana pendidikan dalam pembentukan karakter masyarakat. Gerakan silek diciptakan nenek moyang kita dengan sarat nilai, kearifan, jati diri, dan mengambil gerakan-gerakan dari alam dan kehidupan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Mahyeldi juga berharap agar niniak mamak dan pandeka Perguruan Silat Karang Indah mendukung terlaksananya program unggulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026, di mana salah satu poinnya adalah Sumbar religius dan berbudaya.

"Pemprov Sumbar akan terus mengedepankan pelestarian warisan budaya ini. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, bahwa pemerintah diberi tanggung jawab dalam perlindungan, pembinaan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan, di mana silek merupakan salah satu objek yang juga sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco," katanya.

Gubernur juga mengucapkan selamat kepada enam pandeka silek terbaik yang telah dilewakan pada kesempatan itu, diantaranya Alkaim Pandeka Pucuak Malin Batuah, Winovriadi Pandeka Rajo Malin Bungsu, Jufri Lenzano Pandeka Sato, Zen Akmal Pandeka Malin Sato, dan Rahmat Hidayatullah Pandeka Mudo.

"Kami berharap, setelah pelewaan gala pandeka ini, upaya pelestarian silek ke depan akan lebih giat lagi," katanya.