Padang, (ANTARA) - Pelestarian Silek Tradisi Minangkabau tidak bisa hanya diserahkan pada pelaku, tetapi butuh dukungan dari pemerintah daerah agar bisa berjalan secara maksimal dan berkelanjutan.
"Programnya bisa disusun dengan baik, tetapi sebagian besar terkendala anggaran. Di sini butuh dukungan pemerintah," kata Tampuak/Ketua Pahimpunan Tuo Silek Minangkabau Luak Limopuluah, Irwandi Pandeka Tareh Batimba dihubungi dari Padang, Jumat.
Menurutnya salah satu upaya konkret yang dilakukan oleh tuo silek di Minangkabau adalah dengan membentuk pahimpunan. Saat ini telah ada di Luak Limpuluah (Payakumbuh/Limapuluh Kota) dan Solok Selatan.
Pahimpunan itu dimaksudkan untuk membangkitkan kembali kearifal lokal, Silek Minangkabau yang mulai tergerus oleh beladiri dari luar.
"Beberapa program seperti silek tradisi masuk sekolah dalam bentuk ekstra kurikuler, festival hingga seminar telah dirancang. Namun, kembali lagi, persoalannya adalah anggaran," ujar Irwandi.
Baca juga: Pesilat bule kepincut silek Minang karena gerakan yang menantang
Baca juga: Pesilat MSR nikmati "city tour" hari terakhir di Kota Padang Panjang
Beruntung, Pemkot Payakumbuh memiliki visi yang sama terkait seni tradisi itu hingga bersedia menyambut program yang ditawarkan sekaligus memberikan dukungan anggaran.
"Program silek tradisi masuk sekolah itu, disambut baik oleh Wali Kota Riza Falepi demikian juga dengan festival dan seminar yang rutin digelar tiap tahun sejak 2017. Dalam hal ini kami sangat mengapresiasi kepala daerah," katanya.
Berbeda dengan kepedulian di Kota Payakumbuh, Pemkab Limapuluh Kota disebut masih belum terlalu serius dalam mendukung program pelestarian tradisi Silek Minangkabau itu. Ia berharap ke depan, kepeduliannya akan sama atau malah melebihi Kota Payakumbuh.
Baca juga: Pesilat Inggris Irlandia dan Malaysia Meriahkan Minangkabau Silek Retreat
Baca juga: Belasan kesenian tradisional Minang ditampilkan saat pembukaan SAF 2019
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh, Sumbar Elfriza Zaharman menyebut Wali Kota Payalumbuh Riza Falepi memiliki perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan seni dan silek tradisi di daerah itu.
Sejak 2017, Pemkot Payakumbuh mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan festival silek untuk mendukung pelestarian budaya daerah. Sejak 2018, alek silek itu dikolaborasikan dengan Silek Art Festival (SAF) yang memiliki tujuan serupa.
Kegiatan positif itu menurutnya akan dipertahankan menjadi ajang tahunan sehingga generasi muda kembali mengenal silek tradisi yang harum di dunia internasional, tetapi mulai ditinggalkan generasi muda di negeri sendiri. (*)
Berita Terkait
Mengenal Rayo Anam, tradisi ziarah kubur di Tanah Datar
Sabtu, 20 April 2024 11:31 Wib
Pemkab Pasaman Barat apresiasi tradisi "Manjalang" Buya Lubuak Landua
Rabu, 17 April 2024 19:16 Wib
Tradisi kunjung mengunjungi saat Lebaran terus dijaga di Pasaman Barat
Rabu, 10 April 2024 20:06 Wib
Tradisi suluk di masyarakat Barulak Tanah Datar
Kamis, 4 April 2024 12:27 Wib
Tradisi makanan hingga bazar ramaikan Ramadhan di berbagai negara
Jumat, 29 Maret 2024 19:29 Wib
Tradisi Shalat Jumat di Masjid Kesultanan Ternate
Jumat, 15 Maret 2024 14:37 Wib
Tradisi takjil Masjid Jogokariyan
Rabu, 13 Maret 2024 14:47 Wib
Berikan kenyamanan bagi warga, Polres Pasaman Barat amankan tradisi "balimau" jelang ramadhan
Senin, 11 Maret 2024 18:30 Wib