Bendera Merah Putih raksasa membentang di Papua Tengah

id bendera merah putih,guinness world record,bendera raksasa,tambang grassberg,hut kemerdekaan ri,hut ke-78 ri

Bendera Merah Putih raksasa membentang di Papua Tengah

Tim CauClothing berpose dengan latar belakang bendera merah putih raksasa yang membentang di Tambang Grassberg, Timika, Papua Tengah, Rabu (16/8/2023). Perusahaan konveksi kelas menengah ini menjahit bendera yang masuk Guinness World Records sebagai bendera terbesar yang dibentangkan di gunung yaitu 3.431,25 meter persegi. (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

Jakarta (ANTARA) - Bendera Merah Putih raksasa berukuran 3.431,25 meter persegi yang memakai 17 rol bahan merah dan 17 rol bahan putih membentang di Tambang Grassberg, Timika, Papua Tengah.

Kegiatan pembentangan bendera itu dilakukan atas inisiasi PT Freeport Indonesia melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) CauClothing asal Kota Bekasi, Jawa Barat, pada 14 Agustus 2023.

"Kami dipercaya mengerjakan mahakarya untuk kebanggaan Indonesia di mata dunia," kata Pemilik CauClothing Ferly Raya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Pada 16 Agustus 2023 Guinness World Records mengumumkan Bendera Merah Putih tersebut sebagai bendera terbesar dunia yang dibentangkan di gunung.

Rekor itu menggeser rekor sebelumnya yang dipecahkan oleh Kuwait Flag Team dari Kuwait yang membentangkan bendera negara Kuwait berukuran 2.742,43 meter persegi di Al Hamra, Oman, pada 25 Februari 2022.

Ferly mengatakan Bendera Merah Putih berbahan parasut tersebut menjadi simbol persatuan dan kesatuan Indonesia, sekaligus persembahan HUT Kemerdekaan ke-78 RI.

"Ini pengalaman yang sangat berharga seumur hidup saya. Rasa bangga ini akan sampai ke anak-cucu saya," ucapnya.

CauClothing mengerahkan 50 orang karyawan untuk menjahit bendera dengan total berat mencapai hampir 1 ton, tidak termasuk orang-orang untuk membantu pembentangan di lapangan sebelum dibawa ke Mimika.

Ferly mengatakan setelah dibentangkan bendera itu sempat robek, dia langsung menjahit bagian yang rusak.

Cuaca di atas Tambang Grassberg berkabut dan sering hujan dengan suhu satu derajat Celsius pada ketinggian 4.200 kaki.

"Tangan jadi sakit dan beku, tapi harus jahit bendera yang sobek karena angin kencang. Prosesnya sangat tidak mudah karena bendera yang sangat besar harus dijahit di lapangan besar," cerita Ferly.

"Saat siang tim kami kepanasan dan saat malam kedinginan karena dikejar waktu. Setiap hari kami menjahit hingga subuh," imbuhnya.

Selain itu pihaknya mengalami tantangan dari sisi pengukuran oleh Guinness World Record yang memiliki banyak persyaratan.

Ukuran kain yang sangat besar membuat bendera sangat sulit dibuat tegang. Kondisi itu membuat banyak tercipta gelombang di tanah dan mengurangi panjang kain, sehingga hasil pengukuran dari pihak Guinness World Record menjadi 70x49 meter dari 75x50 meter.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bendera Merah Putih raksasa membentang di Tambang Grassberg Papua