Realisasi APBD Pasaman baru capai Rp468 miliar

id Realisasi APBD Pasaman,Berita pasaman,Berita sumbar

Realisasi APBD Pasaman baru capai Rp468 miliar

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Pasaman, Teguh Suprianto diruangan kerjanya, Selasa. Antara/Heri Sumarno.

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah daerah Kabupaten Pasaman mencatat realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga akhir bulan Juli 2023 baru mencapai Rp468,4 miliar.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Pasaman, Teguh Suprianto mengatakan realisasi belanja tersebut baru mencapai 40,93 persen.

"Kemarin sudah dilaksanakan rapat gabungan dengan seluruh OPD yang dipimpin langsung oleh Bapak Bupati dan Wakil Bupati. Total APBD tahun 2023 sebesarRp1,1 triliun. Realisasinya hingga akhir Juli 2023 baru Rp468,4 miliar atau 40,93 persen," terang Teguh Suprianto diruangan kerjanya, Selasa.

Teguh menyampaikan realisasi belanja tersebut terdistribusi untuk belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, serta transfer berupa bagi hasil penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah untuk nagari-nagari.

"Termasuk bantuan keuangan berupa dana desa dan alokasi dana nagari dari pemerintah pusat," katanya.

Kemudian kata Teguh untuk target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pasaman di tahun 2023 sebesar Rp108,3 miliar.

"Alhamdulillah sampai saat ini sudah terealisasi sebesar Rp60,7 miliar atau 56,08 persen," katanya.

Untuk belanja modal baru dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan total Rp109, 6 miliar.

"Sampai akhir bulan Juli 2023 kemarin sudah terkontrak sebesar Rp101, 4 miliar. Alhamdulillah sudah mencapai 92 persen," katanya.

Bupati kata dia sudah menegaskan kepada Dinas terkait khususnya PUPR untuk mempercepat realisasi anggarannya agar tidak menumpuk di akhir tahun.

"Sebab kita ketahui akhir tahun cuaca biasanya sangat ekstrim diguyur hujan. Makanya Bupati sangat menegaskan kepada para OPD," katanya.

Bupati juga kata dia menegaskan agar tidak ada perpanjangan kontrak kegiatan fisik di tahun 2023 ini.

"Semua OPD diharapkan untuk mempercepat realisasi anggarannya. Terutama belanja modal yang masih sangat rendah penyerapannya,” tutupnya.