BPS: Sumatera Barat impor bahan bakar mineral 25,25 juta dolar AS

id Nilai impor sumbar, badan pusat statistik, bps Sumbar

BPS: Sumatera Barat impor bahan bakar mineral 25,25 juta dolar AS

kata Kepala BPS Sumbar Sugeng Ariadi saat diwawancarai awak media massa di Padang, Selasa, (1/8/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat nilai impor bahan bakar mineral (fosil) ke daerah tersebut mencapai 25,25 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk periode Juni 2023.

"Golongan barang impor pada Juni 2023 paling besar yakni bahan bakar mineral," kata Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto di Padang, Selasa.

Sugeng mengatakan untuk periode Juni 2023 nilai impor Sumbar sebesar 34,66 juta dolar AS. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 23,26 persen dibandingkan impor Mei 2023

Selain bahan bakar mineral, Provinsi Sumbar juga mengimpor ampas/sisa industri makanan, gandum, kertas atau karton hingga bahan kimia organik, kata Sugeng.

Selama periode Januari hingga Juni 2023 Singapura tercatat sebagai negara pemasok impor terbesar ke Provinsi Ranah Minang dengan peranan sebesar 50,85 persen.

Kemudian nilai impor yang tercatat di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Sumbar sebesar 34,66 juta dolar AS, dan didominasi golongan bahan baku/penolong.

"Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Sumbar turun 61,73 persen," sebut dia.

Khusus impor periode Juni 2023, total impor terbesar ke Sumbar berasal dari Malaysia senilai 16.98 juta dolar AS. Impor dari Malaysia didominasi golongan bahan bakar mineral (HS 27).

Selain Malaysia dan Singapura, daerah tersebut juga mengimpor sejumlah kebutuhan dari Brasil, Thailand dan Swedia.

Selama Januari hingga Juni 2023 BPS setempat mencatat tiga negara asal impor terbesar ke Provinsi Sumbar yaitu Singapura, Malaysia dan Brasil. Sementara, tiga negara tujuan ekspor terbesar yakni Pakistan, India dan Bangladesh.