Sawah dan sumur kering, warga Barulak Tanah Datar laksanakan shalat minta hujan
Batusangkar (ANTARA) - Masyarakat di Jorong Kapuak Koto Panjang, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar melaksanakan shalat sunah istisqa' atau sholat minta hujan seiring terjadinya kemarau yang cukup lama di daerah itu.
Salah seorang masyarakat yang juga Imam Shalat Sunan Istsqa Khairul Athfal di Barulak Senin, mengatakan kemarau yang cukup lama berdampak cukup signifikan pagi masyarakat setempat.
Sehingga mengakibatkan sawah, sumur, hingga ladang warga di daerah itu mengalami kekeringan.
"Bila sudah tidak ada air semuanya susah, sawah kering, sumur kering, hingga tanam-tanaman kering dan mengakibatkan terjadinya keresahan bagi masyarakat di Nagari Barulak," kata dia.
Dia mengatakan, di Nagari Barulak jika terjadi kemarau dalam cukup lama, atau tidak turun hujan rentang waktu 20 hingga 30 hari maka di Nagari itu akan mengalami kekeringan.
Sehingga apabila sudah lama tidak turun hujan, maka masyarakat setempat bersama-sama melaksanakan shalat istisqa atau shalat minta hujan sebagaimana yang dilakukan nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Shalat istisqa itu biasanya dilakukan ditempat-tempat terbuka, seperti di tanah lapang, di persawahan dan tempat lainnya.
"Apabila sudah lama tidak ada hujan maka kita dianjurkan melaksanakan Shalat Istisqa, dan shalat itu dilaksanakan di tempat terbuka," kata dia
Hal yang sama juga disampaikan Dt. A Rajo Nan Hitam bahwa dulu rasul apabila sudah terjadi musim kemarau maka rasul membawa umatnya ke tengah lapang untuk melaksanakan sholat Istisqa.
"Maka itulah yang diikuti orang-orang tua kita terdahulu di Nagari Barulak, dan itu telah kami lakukan sebagai yang dilakukan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam," kata dia.
Musim kemarau juga berdampak pada pertanian khususnya sawah warga di Jorong Kapuak Koto Panjang. Irigasi yang biasa digunakan masyarakat setempat rusak dalam jangka waktu yang lama dan belum juga diperbaiki.
Dia mengaku selanjutnya masyarakat di tempat itu kembali melaksanakan Shalat Istisqa ditempat berbeda hingga turun hujan.
Salah seorang masyarakat yang juga Imam Shalat Sunan Istsqa Khairul Athfal di Barulak Senin, mengatakan kemarau yang cukup lama berdampak cukup signifikan pagi masyarakat setempat.
Sehingga mengakibatkan sawah, sumur, hingga ladang warga di daerah itu mengalami kekeringan.
"Bila sudah tidak ada air semuanya susah, sawah kering, sumur kering, hingga tanam-tanaman kering dan mengakibatkan terjadinya keresahan bagi masyarakat di Nagari Barulak," kata dia.
Dia mengatakan, di Nagari Barulak jika terjadi kemarau dalam cukup lama, atau tidak turun hujan rentang waktu 20 hingga 30 hari maka di Nagari itu akan mengalami kekeringan.
Sehingga apabila sudah lama tidak turun hujan, maka masyarakat setempat bersama-sama melaksanakan shalat istisqa atau shalat minta hujan sebagaimana yang dilakukan nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Shalat istisqa itu biasanya dilakukan ditempat-tempat terbuka, seperti di tanah lapang, di persawahan dan tempat lainnya.
"Apabila sudah lama tidak ada hujan maka kita dianjurkan melaksanakan Shalat Istisqa, dan shalat itu dilaksanakan di tempat terbuka," kata dia
Hal yang sama juga disampaikan Dt. A Rajo Nan Hitam bahwa dulu rasul apabila sudah terjadi musim kemarau maka rasul membawa umatnya ke tengah lapang untuk melaksanakan sholat Istisqa.
"Maka itulah yang diikuti orang-orang tua kita terdahulu di Nagari Barulak, dan itu telah kami lakukan sebagai yang dilakukan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam," kata dia.
Musim kemarau juga berdampak pada pertanian khususnya sawah warga di Jorong Kapuak Koto Panjang. Irigasi yang biasa digunakan masyarakat setempat rusak dalam jangka waktu yang lama dan belum juga diperbaiki.
Dia mengaku selanjutnya masyarakat di tempat itu kembali melaksanakan Shalat Istisqa ditempat berbeda hingga turun hujan.