Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan anak muda yang berani menjadi pemimpin sangat dibutuhkan, karena kepemimpinan Indonesia saat memasuki usia emas pada 2045 berada di tangan generasi muda.
“Hal ini yang juga menjadi landasan kuat pemerintahan Presiden Joko Widodo menjadikan pembangunan sumber daya manusia sebagai satu dari lima agenda prioritas menuju Indonesia Maju,” kata Moeldoko saat memberikan kuliah umum di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, Sulawesi Selatan, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kepemimpinan anak muda, kata Moeldoko, sangat dibutuhkan, karena Indonesia akan menghadapi tantangan bonus demografi. Tantangan bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk Indonesia yang memasuki usia produktif akan mencapai 64 persen dari total penduduk sekitar 297 juta jiwa pada 2030-2040, sehingga Indonesia berpeluang untuk menjadi negara maju dengan kenaikan pendapatan per kapita.
Dalam kuliah umum itu, Moeldoko juga berpesan agar anak muda tidak takut menjadi pemimpin.
"Jadilah leader, jangan jadi follower," ujarnya.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan untuk menjadi pemimpin, dibutuhkan keberanian untuk mengambil risiko, menghadapi perubahan dan tantangan, hingga berani mengabaikan penghinaan dari orang lain.
Menurut Moeldoko, pemerintah terus mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pembangunan SDM bukan hanya soal pendidikan, melainkan juga terkait dengan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan.
Untuk itu, saat ini pemerintah terus bekerja keras menekan angka penanganan kemiskinan ekstrem dan tingkat kekurangan gizi kronis (stunting).
"Terkait pendidikan, pemerintah telah menyiapkan Program Indonesia Pintar untuk jenjang SD hingga SMA, dan Kartu Indonesia Pintar untuk mahasiswa. Manfaatkan fasilitas pemerintah itu dengan benar, jangan sampai disalahgunakan," kata dia.
Moeldoko menekankan pentingnya anak muda mengetahui dan memahami berbagai persoalan negara, terutama di saat Indonesia sedang menghadapi tantangan global, seperti ancaman krisis energi, pangan, dan keuangan.
“Dengan memahami kompleksnya persoalan negara, saya yakin anak-anak muda Indonesia bisa memberikan solusi dan inovasi. Untuk itu, tahun ini saya kembali membuka Sekolah Staf Presiden sebagai ruang bagi anak muda untuk memahami apa saja yang dihadapi negara,” kata dia.
Selain memberikan kuliah umum, Moeldoko bersama Rektor UKI Toraja Dr. Oktavianus Pasoloran meluncurkan program studi pariwisata dan vokasi kopi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Moeldoko: Anak muda yang berani jadi pemimpin sangat dibutuhkan