Lubuk Sikaping (ANTARA) - Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS mendapat sambutan hangat dari Ikatan Perantau Pasaman (IKP) Denpasar, Bali dalam rangkaian kunjungannya di Motion Skate Park, Kamis (25/5/) kemarin.
Pada pertemuan tersebut IKP Bali didampingi oleh Pembina, Pengurus dan puluhan warga IKP yang merantau di Bali.
Sabar AS menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah setempat tengah serius percepatan pelaksanaan program prioritas pembangunan Program Pasaman Tujuan Wisata, Program Majukan Ekonomi Kerakyatan (UMKM) menuju masyarakat yang lebih baik dan bermartabat.
"Gerak cepat dilakukan kerjasama dan koordinasi ke semua pihak yang terkait, baik dalam daerah maupun luar Provinsi Sumbar,” ungkap Sabar AS.
Sabar AS mengaku bahagia karena rangkaian kunjungannya ke Denpasar, Bali mendapat sambutan hangat warga perantau Pasaman.
"Perantau Pasaman yang berada di Bali selalu kompak penuh kebersamaan serta turut mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan daerah Pasaman sesuai pelaksanaan program prioritas, terutama menjadikan Pasaman Tujuan Wisata," kata Sabar AS.
Kedepan kata dia bakal membuat kerjasama promosi wisata dan pemasaran produk kerajinan, UMKM, produk pertanian, perikanan Pasaman di Denpasar, Bali.
Sabar AS berkomitmen terkait pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan paket-paket tematik yang ditawarkan di Pasaman didukung perda yang mendukung potensi tersebut.
"Pasaman punya ikon dan brand pengembangan pariwisata yaitu 'Pasaman Land of the Equator' yang berpadu dengan wisata budaya yang terdapat berbagai situs Tuanku Imam Bonjol. Program ini tidak bisa maju sendiri perlu adanya pola kolaborasi dan peran nagari demi menggali, mengemas dan menjual potensi untuk ekonomi kerakyatan ,pariwisata hal yang 'wajib' demi mendorong ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Pasaman," katanya.
Paket yang ditawarkan dari 5 desa yang masuk nominasi di kemendes dan kompas travel fair, tapi tak menutup peluang nagari lain dengan rangkaian paket wisata minat khusus, mass tourism, edukatif, maupun sport tourism tinggal inovasi di Kolaborasikan dengan edukasi secara ilmiah tanpa meninggalkan kearifan lokal setempat.
"Seperti paket wisata" menjelajah di bumi equator bonjol" bergeowisata menapak tilas sejarah tuanku imam bonjol di perbukitan geologi karena pengaruh 'robekan patahan sumatera - pengangkatan batuan', geowisatawan diajak berkeliling bonjol sambil mempelajari proses alam, merasakan melintas di jalur equator, menikmati air panas bonjol, belajar terkait pergerakan tuanku imam bonjol dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia, ditutup sambil makan gadang bersama 'nasi perang paderi" dan tak lupa membeli oleh - oleh khas bonjol salah satunya tanaman kaktus," katanya.
Hal ini baru satu dari paket yang ditawarkan, sedangkan dipasaman lewat 'aspiring geopark equator' pasamannya masih ada sekitar 25 lokasi yang tersebar di kabupaten pasaman yang terkenal dengan "Land of Equatornya" tinggal inovasi dan peran pemerintah, tokoh - tokoh , komunitas usaha wisata, komunitas lingkungan, anak nagari, akademisi bahu membahu merangkai untuk ekonomi kerakyatan.
"Kemudian hari Pasaman bisa menjadi kampus alam berbasis astronomi dan kebumian bagi kampus-kampus di Sumatera, hingga Pasaman Tujuan Wisata memang pantas untuk Kabupaten ini," katanya.
Sementara Ketua terpilih IKP Bali, Rudi Bonjo menyampaikan bahwa IKP Bali sebagai wadah perantau dari Pasaman siap bersinergi dengan Pemerintah Pasaman untuk mendukung perkembangan Ranah Pasaman baik dari segi pariwisata atau sektor lainnya.
"Untuk menunjang dukungan tersebut, dinilai perlu adanya sarana Sekretariat IKP Bali yang dapat berfungsi sebagai pusat komunikasi maupun koordinasi dan informasi mengenai Ranah Pasaman sekaligus menjadi tempat bernaung perantau Pasaman yang berada di Bali," ungkap Rudi.