Kesenian tradisional Salawat dulang masih terjaga di Nagari Saruaso
Batusangkar (ANTARA) - Kesenian tradisional "Salawat Dulang" atau salawat dengan memukul dulang atau talam sebagai musiknya di Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat masih terjaga hingga saat ini.
Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar Selasa, mengatakan berdasarkan data dari Pemerintahan Nagari Saruaso, masih ada sebanyak dua puluh lima grup shalawat dulang di nagari itu.
"Sehubungan dengan itu Nagari Saruaso akan dinobatkan sebagai nagari shalawat dulang di Tanah Datar mengingat begitu banyaknya grup shalawat dulang di Nagari ini," kata Bupati Eka Putra saat membuka Festival Budaya Saruaso, di lapangan bola kaki setempat, Selasa.
Dia mengatakan, dengan ditampilkannya budaya atau tradisi di Nagari tersebut, telah ikut serta dalam membantu Pemerintah Daerah melalui program unggulan satu nagari satu event.
Yang mana salah satu tujuan dari program tersebut kata dia, diantaranya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya yang ada di nagari, potensi nagari, serta kuliner, dan UMKM yang ada di nagari, yang berujung pada peningkatan ekonomi.
"Kita yakin, dengan adanya event di nagari, adanya festival kebudayaan ini, akan menjadi wadah pelestarian kebudayaan, pelestarian alam, pengenalan kuliner khas nagari dan ajang promosi produk UMKM nagari," kata dia.
Sementara itu Wali Nagari Saruaso Agusrimayanto, mengaku bangga karena Nagari Saruaso bisa menyelenggarakan program unggulan satu nagari satu event dan masuk kedalam kalender event Tanah Datar 2023.
Sehingga melalui program tersebut adat budaya, kuliner tradisional dan sebagainya yang belum terekpos sebelumnya di Nagari Saruaso dapat di tampilkan pada pegelaran tersebut.
"Program unggulan satu nagari satu event ini sebagai wadah bagi nagari Saruaso untuk menampilkan adat budaya, kuliner tradisional dan sebagainya yang tentunya membawa banyak manfaat bagi masyarakat nagari Saruaso secara khusus, dan Kabupaten Tanah Datar umumnya," kata dia.
Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar Selasa, mengatakan berdasarkan data dari Pemerintahan Nagari Saruaso, masih ada sebanyak dua puluh lima grup shalawat dulang di nagari itu.
"Sehubungan dengan itu Nagari Saruaso akan dinobatkan sebagai nagari shalawat dulang di Tanah Datar mengingat begitu banyaknya grup shalawat dulang di Nagari ini," kata Bupati Eka Putra saat membuka Festival Budaya Saruaso, di lapangan bola kaki setempat, Selasa.
Dia mengatakan, dengan ditampilkannya budaya atau tradisi di Nagari tersebut, telah ikut serta dalam membantu Pemerintah Daerah melalui program unggulan satu nagari satu event.
Yang mana salah satu tujuan dari program tersebut kata dia, diantaranya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya yang ada di nagari, potensi nagari, serta kuliner, dan UMKM yang ada di nagari, yang berujung pada peningkatan ekonomi.
"Kita yakin, dengan adanya event di nagari, adanya festival kebudayaan ini, akan menjadi wadah pelestarian kebudayaan, pelestarian alam, pengenalan kuliner khas nagari dan ajang promosi produk UMKM nagari," kata dia.
Sementara itu Wali Nagari Saruaso Agusrimayanto, mengaku bangga karena Nagari Saruaso bisa menyelenggarakan program unggulan satu nagari satu event dan masuk kedalam kalender event Tanah Datar 2023.
Sehingga melalui program tersebut adat budaya, kuliner tradisional dan sebagainya yang belum terekpos sebelumnya di Nagari Saruaso dapat di tampilkan pada pegelaran tersebut.
"Program unggulan satu nagari satu event ini sebagai wadah bagi nagari Saruaso untuk menampilkan adat budaya, kuliner tradisional dan sebagainya yang tentunya membawa banyak manfaat bagi masyarakat nagari Saruaso secara khusus, dan Kabupaten Tanah Datar umumnya," kata dia.