Taman budaya Sumbar bina 40 perajin kriya

id Taman budaya Sumbar,perajin kriya sumbar,Berita sumbar,Berita padang

Taman budaya Sumbar bina 40 perajin kriya

Moderator Syuhendri (tengah) memperkenalkan Instruktur dari Universitas Negeri Padang Dra. Jurpiani, M.Sn (kiri) dan pengusaha suvenir dan akademisi dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang Widdiyanti, S.Sn, M.Sn (kanan). ANTARA SUMBAR/Dok.Taman Budaya Sumbar

Padang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Sumatera Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya melakukan pembinaan bagi 40 perajin kriya di provinsi itu melalui pelatihan Workshop Kriya.

"Pengembangan kebudayaan yang juga termasuk industri kreatif melalui penciptaan produk suvenir khas Sumatera Barat dilakukan dengan cara memberikan pembinaan kepada pelaku seni budaya, khususnya pengrajin kriya, dalam bentuk workshop kriya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Syaifullah di Padang, Senin.

Menurutnya, pembinaan melalui workshop kriya itu diarahkan pada penumbuhkembangan orientasi kewirausahaan (entrepreneurship) para seniman pengrajin dengan tetap berpijak pada kekayaan tradisi lokal.

Kekayaan tradisi lokal itu seperti motif-motif kerajinan yang berinspirasi dari motif rumah adat, pakaian tradisional, ataupun benda-benda budaya yang perlu dilestarikan.

"Produk souvenir yang diciptakan dapat berupa miniatur, hiasan dinding, tote bag atau tas jinjing, mainan kunci, dompet, vas bunga, syal, dan lain-lain," katanya.

Ia mengatakan, setelah digelarnya pelatihan, dapat dilanjutkan dengan diskusi, pameran, bazar, dan pendampingan proses produksi sehingga kegiatan itu dapat melahirkan pengusaha-pengusaha baru di bidang souvenir atau cinderamata khas Sumatera Barat.

Kepala UPTD Taman Budaya Sumatera Barat Supriyadi mengatakan, kegiatan pelatihan kriya tersebut digelar hingga tiga hari ke depan, mulai Selasa (2/5/2023) hingga Kamis (4/5/2023) di lantai 4 Gedung Kebudayaan Sumatera Barat.

"Kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara profesional dengan dilibatkannya tenaga ahli yang kompeten, peserta yang sesuai dengan kriteria, dan pelayanan kepada masyarakat dengan standar pelayanan terbaik," kata Supriyadi.

Ia menjelaskan, yang menjadi instruktur pada pelatihan itu yakni akademisi dari Universitas Negeri Padang Dra. Jurpiani, M.Sn, pengusaha suvenir dan akademisi dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang Widdiyanti, S.Sn, M.Sn, Praktisi Kriya dari Sanggar Uma Jaraik Sikerei, Siberut Mentawai, Yosep Sagari.

Supriyadi berharap pelatihan tersebut dapat bermanfaat bagi para peserta dan diaplikasikan pada usaha kriya masing-masing.

Terciptanya produk suvenir khas Sumatera Barat diharapkan dapat menjadi sumbangan dalam memperkaya dan mengembangkan kerajinan khas daerah, agar dapat memicu semangat kreativitas dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat yang memiliki potensi lokal unggul. [*]