Lubukbasung (ANTARA) - Sebanyak empat ekor kambing milik Doni Mawardi (21) warga Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diduga dimangsa satwa liar jenis macan dahan atau neofelis diardi saat berada di dalam kandang, Sabtu (22/4).
Kepala Resort Maninjau BKSDA Sumatera Barat Rusdiyan P. Ritonga di Lubukbasung, Minggu, mengatakan empat ekor kambing milik Doni itu mati sebanyak dua ekor dan luka-luka dua ekor.
"Satu ekor kambing yang mati masih ada di dekat kandang dan satu ekor lainnya hilang dibawa satwa itu," katanya.
Ia mengatakan, empat ekor kambing diduga dimangsa macan dahan, karena di lokasi ditemukan ada jejak cakaran satwa dilindungi Undangan-udang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Ini berdasarkan verifikasi dan identifikasi lapangan yang dilakukan oleh Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Salareh Aia.
"Tim PAGARI Salareh Aia menemukan jejak cakaran satwa tersebut, juga menemukan bercak darah dan satu kaki kambing sisa mangsa satwa itu," katanya.
Ia menceritakan, pemilik ternak tersebut mengetahui kambingnya dimangsa satwa tersebut saat hendak mengeluarkan dari kandang pada Sabtu (22/4) pagi.
Saat itu, tambahnya, Doni melihat kandang ternaknya mengalami rusak, satu ekor kambingnya dalam kondisi mati dan dua ekor luka-luka.
Mendapatkan kejadian tersebut, Doni langsung melaporkan kejadian tersebut ke Tim PAGARI Salareh Aia dan tim langsung menuju lokasi untuk melakukan penanganan lapangan atas interaksi negatif satwa liar dengan manusia.
"Sebagai tindak lanjut di lapangan, tim telah memasang kamera jebak di sekitar kandang untuk beberapa hari kedepan guna memastikan jenis satwa apakah yang memangsa ternak tersebut," katanya.
Ia mengimbau pemilik ternak untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara memberi penerangan di lokasi kandang, memasang apai-apian dan lainnya, agar ternak tidak dimangsa satwa.